Reporter : Muhammad Khamim
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Dalam ikut serta menjaga konten dan produk film berkualitas di tengah masyarakat, Lesbumi PCNU Kota Pasuruan bekerja sama dengan Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF) menggelar acara Sosialisasi Budaya Sensor Mandiri.
Dalam acara yang digelar di Aula lantai II PCNU Kota Pasuruan ini, mengambil tajuk “Masyarakat sensor Mandiri, wujud Kepribadian Bangsa”. Hadir dalam acara ini sejumlah narasumber yang telah berkompeten di bidangnya. Di antaranya yaitu Dr. H. Ahmad Yani Basuki, M, Si. Ketua LSF, serta KH. M. Nailur rahman, S, IP. Selaku Tokoh Muda NU dan Wakil Ketua Tandfidziyah PCNU Kota Pasuruan.
Tak hanya itu, acara ini juga dihadiri oleh peserta yang terdiri dari Perwakilan OSIS SMU/Sederajat se-Kota Pasuruan dan BEM Perguruan tinggi se Kota Pasuruan, serta Banom dan Lembaga-lembaga lainya yang ada di Lingkungan PCNU Kota Pasuruan.
Dr. Ahmad Yani Basuki selaku ketua Lembaga Sensor Film menyampaikan tentang pentingnya masyarakat untuk menggerakkan budaya sensor mandiri di tengah semakin massifnya industri perfilaman di tanah air.
Dijelaskan, saat ini LSF telah membuat tagline gerakan MMT (Memilah dan Memilih Tontonan) sebagai gerakan budaya dalam melakukan sensor Mandiri atas berbagai produk perfilman di masyarakat.
“Karena film di samping sebuah hiburan juga merupakan media paling efektif dalam penetrasi budaya asing yang mungkin saja berdampak buruk pada masyarakat khususnya anak muda, untuk itu perlu memilah dan memilih tontonan sebagai langkah strategis dalam sensor mandiri masyarakat,” ujarnya.
Sementara itu kiai muda NU yang juga sebagai Pengurus PCNU Kota Pasuruan KH. Muhammad Nailur Rohman, dalam materinya menekankan penguatan keimanan dan keislaman dalam mensukseskan gerakan sensor mandiri, hal ini menjadi penting karena sukses atau tidaknya sebuah gerakan sensor mandiri bergantung pada kualitas keimanan dari generasi mudanya.
“Jika generasi muda kita memegang teguh keimanan dan menjalankan syariat Islam dengan baik, maka secara otomatis sensor mandiri atas berbagai produk budaya negatif seperti film yang berisi konten negatif dan Dark social dalam gadget anak muda kita akan berjalan dengan baik. Untuk itu selaku pengurus PCNU Kota Pasuruan sangat mengapresiasi hadirnya kegiatan yang sangat bermanfaat ini,” tutur tokoh muda NU alumni Siria tersebut.
Hal senada juga dikatakan oleh M. Nasikh selaku ketua Panitia dari Lesbumi PCNU Kota Pasuruan. Ia menyampaikan pentingnya sebuah gerakan sensor mandiri.
“Hal ini menjadi tanggung jawab budaya atas berbagai fenomena negatif penetrasi budaya asing yang merusak karakter bangsa,” tutupnya. (mim/tin).