Pasuruan, Kabarpas.com – Begini cara para santri Pondok Pesantren Terpadu Bayt Al-Hikmah melestarikan permainan tradisional, untuk tetap dikenal melalui sebuah ajang bertajuk “Festival Dolanan Yok!” yang rutin digelar dan sudah memasuki tahun keenam. Jumat, (28/1/2022).
“Alhamdulilah, kali ini bisa digelar secara offline setelah tahun lalu harus dilaksanakan secara virtual dikarenakan pertimbangan pandemi covid – 19,” ujar Neng Widad Bariroh salah satu pembina OSIS Bayt Al-Hikmah saat ditemui kabarpas.com di sela sela pembukaan Festival Dolanan Yok! 6 yang berlangsung di Halaman Ponpes Bayt Al-Hikmah, Jalan Patiunus No.25 Krampyangan, Bugulkidul, Kota Pasuruan.
Menurut Neng Widad sapaan akrabnya menyampaikan, pentingnya menanamkan menjaga nilai-nilai budaya terhadap para siswa terutama di tengah gempuran modernitas saat ini.
Karena itu, lanjut istri Ketua PCNU Kota Pasuruan, KH Nailurrochman (Gus Amak) menyebut bahwa Festival Dolanan Yok menjadi salah satu kegiatan rutin yang dikemas dalam perlombaan dan pesertanya adalah anak-anak SD dan MI di Kabupaten dan Kota Pasuruan.
“Ada beberapa jenis permainan tradisional yang dilombakan, antara lain bola tembak, egrang benteng bentengan, patil lele, dan gobak sodor,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Masih menurut Neng Widad bahwa sejumlah permainan tradisional itu bukan sekedar sarana bermain semata, melainkan juga memiliki filosofi masing-masing.
Di tempat yang sama, Istri Wakil Wali (Wawali) Kota Pasuruan, Suryani Firdaus Adi Wibowo memberikan apresiasi tersendiri atas terselenggaranya acara Festival Dolanan Yok! 6 ini.
“Alhamdulilah saya bangga ikut senang karena merasa jadi bagian dari pesantren Bayt Al-Hikmah. Dan ini betul-betul kreasi anak-anak yang terus melestarikan permainan-permainan zaman dulu yang hampir tergerus oleh zaman,” ungkap wanita yang akrab disapa Bunda Ani.
Menurutnya, zaman sekarang itu eranya digital tetapi Pesantren Bayt Al-Hikmah sudah keenam kali ini selalu mengadakan dan membumikan permainan zaman dulu.
“Mudah-mudahan di tahun yang akan datang bisa ada kolaborasi antara Pemerintah Kota Pasuruan dengan pesantren-pesantren khususnya Pesantren Bayt Al-Hikmah dan seluruh santri yang ada di Kota Pasuruan,” ujar alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tersebut. (emn/ida).