Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Terkini · 16 Feb 2025

MAKNA HARAPAN


MAKNA HARAPAN Perbesar

Oleh: Dr. Karlina Helmanita, M.Ag
Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Founder Yayasan Sanggar Baca Jendela Dunia Tangerang Selatan.

 

KABARPAS.COM – HARAPAN adalah kata benda, maknanya sesuatu yang (dapat) diharapkan, atau keinginan supaya menjadi kenyataan dalam KBBI.

Makna harapan menurut Ibnu Atha’illah tidak terhenti dalam pikiran, tapi juga disertai kerja nyata untuk mewujudkannya, seperti hikmahnya berikut ini:

الرجاء ما قارنه عمل، والا فهو امنية.

Arrajaa-u maa qaaranahu ‘amalun, wailla fahuwa umniyyatun.

“Harapan mesti disertai amal. Jika tidak, ia hanyalah angan-angan.”

Menurutnya, harapan yang sesungguhnya ialah harapan yang memotivasi seseorang untuk bersungguh-sungguh dalam bekerja dan beramal. Biasanya, orang yang berharap sesuatu, dia akan mencarinya. Sedangkan orang yang takut terhadap sesuatu, dia akan menghindarinya. Karenanya harapan yang tidak dibarengi amal, bahkan pelakunya malas dan enggan bekerja, itu hanyalah angan-angan, bukan harapan sesungguhnya. Ia bukanlah harapan, melainkan ketertipuan.

Rasulullah berkata, “orang yang baik ialah orang yang menghinakan dirinya sendiri dan beramal untuk masa setelah kematian, sedangkan orang yang buruk ialah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berharap dari Allah dengan harapan-harapan palsu.”

Tidak mudah memang, mewujudkan harapan. Namun Ibnu Atha’illah percaya bahwa sebuah harapan dapat terwujud dengan kesabaran dan terus bekerja, beramal dan tidak bergantung kepada selain-Nya, Dia memberimu kelapangan agar kamu tidak terus berada dalam kesempitan. Dia memberimu kesempitan agar kamu tidak terus berada dalam kelapangan.

Saat dalam kesempitan, kamu merasa tertekan dan sakit. Saat lapang, kamu akan merasa beruntung dan senang. Karenanya jangan terus menerus berada dalam sifat dan keadaanmu yang menyakitkan atau menyenangkan agar itu tidak menjadi hijab antara dirimu dengan Tuhanmu, dan agar kondisimu seimbang, berada di tengah; tidak sempit dan tidak pula lapang.

Harapan itu niscaya, beramalah dan rengkuhlah Ia karena di ujung jalan berliku itu ada cahaya. (***).

 

___________________________________________
*Dr. Karlina Helmanita, M.Ag
Dosen Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Founder Yayasan Sanggar Baca Jendela Dunia Tangerang Selatan.

Artikel ini telah dibaca 22 kali

Baca Lainnya

Kahiyang Ayu Lantik Ketua TP PKK Kabupaten Asahan

13 Maret 2025 - 20:32

Tips Cari Aman Berkendara Sepeda Motor Saat Puasa di Malang

13 Maret 2025 - 15:17

Satlantas Polres Madiun Kota Bersama Dishub Gelar RAMCEK di Terminal Purboyo

13 Maret 2025 - 13:47

Hari Ini, Kejagung Bakal Periksa Ahok dalam Kasus Korupsi Pertamina

13 Maret 2025 - 09:24

SDN Prajekan Lor 1 Bagi-bagi Takjil untuk Pengendara

13 Maret 2025 - 09:14

Stok BBM di Pasuruan Dipastikan Aman Selama Ramadan dan Lebaran

13 Maret 2025 - 09:00

Trending di Kabar Probolinggo