Pasuruan, Kabarpas.com – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Pasuruan gelar acara peringatan Hari Sanitasi bertempat di Taman Sekargadung Kota Pasuruan.
Pada peringatan Hari Sanitasi kali ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba kantor kelurahan BERSINAR (Bersih Lingkungan, Aman Sanitasinya, dan Asri Tamannya), juara ketiga diraih Kelurahan Bangilan, juara kedua diraih Kelurahan Bugul Lor dan juara pertama diraih Kelurahan Tembokrejo.
Dalam sambutannya Plt. Wali Kota Pasuruan H. Adi Wibowo, S.Tp, M.Si (Mas Adi) menyampaikan sejatinya sanitasi bukan hanya kerja satu OPD tetapi kerja kroyokan maka penting sekali kerja kolaborasi karena bukan persoalan tersedianya, karena semua masyarakat sudah mempunyai jamban tetapi bagaimana merubah prilaku masyarakat dengan merubah mainsetnya.
“Ada toilet kalau masyarakat belum berubah mainsetnya tetap saja mencari tempat yang panjang yang sering dikenal dengan helikopter,” ujarnya
Ia mengatakan Kota Pasuruan masuk kota ODF .
“Sanitasi aman kita 39 persen, sanitasi layak kita 57 persen artinya kalau kita melihat fenomena ini masih juga ada sebagian masyarakat masih berpikiran kalau buang air disungai, ” katanya.
Kemudian ia menambahkan kelurahan tembokrejo, kelurahan bugul lor dan kelurahan bangilan yang terpilih harus memastikan masyarakatnya terfasilitasi sudah mempunyai jamban.
“Saya kemarin melihat masih ada toilet komonal tidak termanfaatkan apakah ini karena setiap rumah tangga mempunyai jamban atau tidak termanfaatkan karena mainset masyarakat masih tidak nyaman karena tidak terbiasa buang air didalam toilet sehingga masih ada buang air disungai atau dipinggir pantai,” tambahnya.
Ia mengatakan Kota Pasuruan termasuk 32 Kota Kabupaten di Provinsi Jawa Timur kategori ODF.
“Kita sudah dinyatakan deklarasi 100 persen ODF, kita bersyukur mendapatkan penghargaan dari kementerian kesehatan penghargaan berkaitan dengan sanitasi kota berbasis masyarakat kategori pratama,”katanya
Menurutnya permasalahan stunting bukan hanya kurang gizi dan asupan gizi semata ini juga persoalan kontek sanitasinya.
“Stunting akan berkurang bila intervensi spesifik dengan pemberian makanan bergizi dan juga intervensi sensitif memastikan lingkungan sekitar sanitasinya semuanya aman ini harus berjalan linier bersama sama,”pungkasnya. (dit/ian).