Reporter : Kurnia
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Setelah hebohnya pemberitaaan Ketua Umum Partai Golkar, Setya Novanto yang ditetapkan sebagai tersangka korupsi eKTP oleh KPK, hari in, Selasa (21/11), partai berlambang pohon beringin ini menggelar rapat pleno membahas pengganti Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI.
Dalam rapat tersebut, ada lima calon di internal partai Golkar yang digadang-gafang akan menggantikan Setnov. Kelima orang tersebut yakni Robert Joppy Kardinal, Ridwan Hisjam, Agus Gumiwang, Aziz Syamsuddin dan Kahar Muzakir.
Saat dihubungi Kabarpas.com biro Malang, Ridwan Hisjam yang saat ini menjabat sebagai Anggota DPR RI Komisi X tersebut mengaku siap jika diberi amanat menggantikan Setnov sebagai Ketua DPR RI, “Saya selalu siap jika itu sudah menjadi keputusan partai,” terangnya pria yang karib disebut mas Tatok tersebut.
Masuknya nama Ridwan Hisjam sebagai pengganti Setnov sudah bukan hal yang mengejutkan, apalagi sepak terjangnya didunia politik cukup diperhitungkan.
Ridwan pernah menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Timur, Ketua DPRD Jawa Timur, pernah juga menjadi Pimpinan Komisi X DPR, dan saat ini sebagai pimpinan Fraksi Partai Golkar di DPR. Dengan pengalamannya itu, Ridwan yakin bisa menjalankan tugasnya di DPR terutama dibidang legislasi dan pengawasan.
“Memang banyak hal yang mesti diperbaiki di DPR, fokus utamanya dibidang legislasi dan pengawasan. Masih banyak RUU yang belum disahkan, padahal masyarakat menghendaki produk UU yang disahkan DPR bisa memberikan dampak kesejahteraan,” katanya.
Menurutnya bila anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar bisa menjalankan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik, penuh amanah, ia percaya momentum ini bisa dijadikan Partai Golkar bangkit untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat. Ridwan khawatir selogan ‘Suara Golkar Suara Rakyat’ akan menjadi bahan tertawaan karena beberapa ulah para kader yang berperilaku negatif.
“Kita tentu tidak ingin partai ini terus menerus di tinggal masyarakat karena kinerja kita yang tidak mencerminkan suara mereka. Jadi saya kira ini momentum untuk mengoreksi diri, bekeja sungguh-sungguh mengembalikan amanah rakyat yang kini sudah semakin hilang,” tutup Ridwan. (Kur/Mey)