Jakarta, Kabarpas.com – Musyawarah Nasional (Munas) VII Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) resmi digelar di Grand Sahid Hotel, Jakarta. Kegiatan itu dijadwalkan berlangsung sejak 21 hingga 23 Februari 2025.
Ketua Umum Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) M Shofiyulloh Cokro berharap gelaran Musyawarah Nasional (Munas) VII dapat menjadi momentum konsolidasi akbar antar alumni dan juga kader untuk kepentingan organisasi ke depan.
“Semoga MUNAS ke-VII ini menjadi momentum strategis bagi para alumni PMII untuk memperkuat solidaritas, mengaktualisasikan potensi organisasi, serta dapat mengoptimalkan potensi kader hingga ruang distribusi,” kata pria yang akrab disapa Tum Cokro di Jakarta, Sabtu (22/2/2025).
Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini menyebutkan bahwa Munas sebagai momentum untuk evaluasi serta menghasilkan rekomendasi untuk perbaikan organisasi ke depan. Selain itu, Tum Cokro juga berharap pelaksanaan Munas VII kali ini dapat berjalan baik, damai dan sejuk.
“Atas nama PB PMII, mengucapkan selamat ber-Munas PB IKA PMII bagi sahabat-sahabat alumni dan senior. Sukses, lancar dan berkah,” ucapnya.
Sebagai informasi, agenda pelaksanaan Munas VII ini akan memilih ketua umum baru. Sejumlah kandidat Ketua Umum PB IKA PMII, sudah mulai bermunculan, bahkan sebelum Munas digelar.
Beberapa nama yang muncul adalah Pengurus DPP PKB dan Anggota BPK Fathan Subkhi, Anggota DPR RI Fraksi Golkar M Nur Purnamasidi, dan Mantan Anggota DPR RI Zaeni Rahman. Termasuk juga Ahmad Muqowam, meskipun akan mengakhiri masa jabatannya sebagai ketua umum.
Selain itu, sejumlah menteri Kabinet Merah Putih juga turut mewarnai, seperti Menteri Agama Prof. H. Nasaruddin Umar, Menteri ATR-BPN Nusron Wahid, Menteri/Kepala BP2MI Abdul Kadir Karding.
Disebutkan, selain memilih ketua umum, Munas juga akan membahas beberapa isu strategis terkait dengan peran IKA PMII dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Hasil pembahasan ini akan menjadi pijakan untuk merumuskan langkah strategis organisasi dan program kerja serta rekomendasi.
Terdapat tiga isu utama yang dibahas dalam Munas ini, yaitu reaktivasi genetika unggul bangsa nusantara, industri strategis dan penguasaan teknologi tinggi, serta pengelolaan sumber daya alam yang berkeadilan. (***/hib).