Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional ke-10 Tahun 2019, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian (Diskominfo) dan Asosiasi Adikarya Perajin Batik Bordir dan Asesoris (APBBA) Kabupaten Probolinggo menggelar kegiatan bertajuk “Ayo Mbatik Bareng” di depan Kantor Bupati Probolinggo atau sisi selatan Alun-alun Kota Kraksaan, Rabu (2/10/2019).
Kegiatan Ayo Mbatik Bareng ini dihadiri oleh Ketua Umum Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko, Ketua Asosiasi APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Budi Purwanto, Asisten Administrasi Umum Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Abdul Halim serta sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Peringatan Hari Batik Nasional ke-10 ini juga diramaikan oleh 18 perajin batik di Kabupaten Probolinggo. Tidak ketinggalan pula para kelompok difabel dan anak didik dari TK Kusuma Kraksaan.
Selain Mbatik Bareng di kain sepanjang 10 meter, dalam kesempatan tersebut Asosiasi APBBA juga membagikan sebanyak 2009 souvenir bernuansa batik kepada masyarakat dan pengguna jalan yang melintas di depan Alun-alun Kota Kraksaan. Jumlah itu melambangkan tahun penetapan batik sebagai warisan budaya dunia milik Indonesia oleh UNESCO.
Ketua Asosiasi APBBA Kabupaten Probolinggo Mahrus Ali mengharapkan agar peringatan Hari Batik Nasional ke-10 dengan Mbatik Bareng dan pembagian ribuan souvenir batik ini menjadi hari bersejarah bagi semua masyarakat sehingga perbatikan, perbordiran dan perasesorisan di Kabupaten Probolinggo semakin berkembang pesat. Dengan demikian pada gilirannya nanti kesejahteraan masyarakat semakin meningkat.
“Atas nama pribadi dan Ketua Asosiasi APBBA kami menyampaikan ucapan terima kasih yang tidak terhingga kepada seluruh OPD, pembatik dan pembordir yang ada di Kabupaten Probolinggo sehingga kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga sumbangsih yang telah diberikan mendapatkan balasan dari Allah SWT,” katanya.
Sementara Ketua Umum Dekranasda Kabupaten Probolinggo Hj. Nunung Timbul Prihanjoko mengatakan dengan peringatan Hari Batik Nasional ke-10 ini diharapkan para pembatik yang ada di Kabupaten Probolinggo bisa lebih maju, berkembang dan kreatif.
“Selamat Hari Batik Nasional ke-10, mudah-mudahan masyarakat Kabupaten Probolinggo, khususnya para generasi muda belajar bersama-sama untuk memajukan Kabupaten Probolinggo dengan kreasi dan kekreatifan anak-anak. Para orang tua mari bimbing putra putri kita tuntuk menuju Kabupaten Probolinggo lebih baik. Semoga ke depan menjadi anak-anak yang berakhlakul karimah, kreatif dan maju,” katanya.
Istri Wakil Bupati Probolinggo ini berharap kepada para pembatik dan pembordir untuk menyediakan batik-batik yang ada di Kabupaten Probolinggo pada Pusat Oleh-oleh yang ada di Rest Area Tongas.
“Sekarang Pusat Oleh-oleh di Rest Area Tongas sudah lebih baik dari sebelumnya dan sudah lebih banyak pengunjungnya. Mudah-mudahan batik yang ada di Kabupaten Probolinggo semakin laris manis dan lebih dikenal di seluruh Nusantara bahkan dunia,” harapnya.
Sedangkan Kepala Diskominfo Kabupaten Probolinggo Yulius Christian mengungkapkan kegiatan Mbatik Bareng dan pembagian ribuan souvenir batik ini dilakukan dalam rangka untuk memperingati Hari Batik Nasional ke-10 tahun 2019.
“Kegiatan Mbatik Bareng dan pembagian souvenir batik ini tidak hanya diikuti oleh kalangan pejabat OPD di lingkungan Pemkab Probolinggo, tetapi juga para kelompok difabel dan anak-anak usia dini yang ada di Kota Kraksaan,” ungkapnya.
Menurut Yulius, souvenir batik yang diberikan kepada masyarakat dan pengguna jalan merupakan hasil karya para pembatik dan kelompok difabel yang mempunyai ketrampilan membatik.
“Saat ini produk batik khas Kabupaten Probolinggo sudah berhasil dipasarkan hingga ke luar daerah, salah satunya Jakarta dan sekitarnya. Serta beberapa daerah di luar Pulau Jawa. Pembagian souvenir batik dan Mbatik Bareng ini dilakukan agar kegiatan yang dilaksanakan setiap tanggal 2 Oktober ini berbeda dari sebelumnya,” pungkasnya. (mel/nis).