Sidoarjo (Kabarpas.com) – Ratusan personil gabungan yang terdiri dari 374 personil dari Polres Sidoarjo jajaran, 100 personil Brimob Polda Jatim, 30 personil TNI, dan Kodim 0816 Sidoarjo menjaga ketat pengerjaan Drill Site Preparation (DSP) atau pengurukan dan pemadatan tanah untuk tahap awal pengeboran sumur oleh Lapindo Brantas, Inc, di Desa Kedungbanteng dan Desa Banjar Asri Kecamatan Tanggulangin Kabupaten Sidoarjo.
“Ada sebanyak 504 personel gabungan yang dikerahkan. Pengamanan ini kami lakukan untuk mengantisipasi adanya rencana warga setempat, yang menolak untuk dilakukan pengeboran. Namun, hingga saat ini tidak ada warga yang melakukan penolakan. Karena sebelumnya kami sudah melakukan pendekatan dengan warga setempat,” kata Kabag Ops Polres Sidoarjo Kompol Edy Santoso kepada Kabarpas.com. , Rabu (06/01/2016).
Dijelaskannya, Polres Sidoarjo bersama pihak Lapindo sudah sering melakukan sosialisasi dengan warga sekitar pengeboran minyak dan gas yang berada di sekitar sumur Desa Kedungbanteng Tanggulangin I. Sosialisasi itu untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa kegiatan pengeboran minyak, dan gas tersebut untuk memenuhi kepentingan negara dan masyarakat termasuk warga Sidoarjo.
“Kami melakukan penggalangan dengan upaya cangkrukan, sepertin mencari solusi apa yang diharapkan oleh masyarakat dan pelaksana itu sendiri. Agar ada jalan keluar dan kedua belah pihak bisa menerima dengan baik,” cetus mantan Kabag Ops Polres Nganjuk ini kepada Kabarpas.com.
Sementara itu, Sholik (58), salah seorang warga Desa Kedungbanteng RT 3 RW 2 Tanggulangin Sidoarjo mengaku tidak setuju dengan kegiatan pengeboran yang dilakukan oleh Lapindo. “Saya tidak setuju karena trauma dengan kejadian semburan lumpur Lapindo di Porong,” ujarnya.
Menurutnya, selama ini warga hanya diberikan sembako berupa beras 10 kg beras dan gula 1 kg. Sembako tersebut ia ambil di rumah ketua RT.
Di tempat terpisah, Public Relation Manager Lapindo Brantas Inc Arief Setyo Widodo mengatakan, pihak Lapindo sudah melakukan kegiatan itu sesuai dengan prosedur yang berlaku. Bahkan, ia mengatakan kalau warga sekitar juga sudah sepakat dengan adanya kegiatan itu. Pihaknya juga sudah memenuhi permintaan warga untuk memberikan kompensasi berupa sembako.
“Sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan kepada warga, Lapindo memberikan kompensasi dalam bentuk sembako. Karena perusahaan tidak diperkenankan untuk memberikan bantuan dalam bentuk in cash (uang),” tegas Arief.
Arief menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh Lapindo adalah komitmen perusahaan kepada negara untuk dapat memproduksi minyak dan gas dalam memenuhi kebutuhan negara dan masyarakat terutama warga Sidoarjo. “Setelah melakukan pengurukan, kami juga akan melakukan pengeboran untuk mendapatkan gas pada awal bulan Maret 2016 mendatang,” tandas Arief. (and/gus).