Malang, kabarpas.com – Momen peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap 22 Oktober, dan merupakan peristiwa penting untuk mengenang peran para santri, dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia dan menjaga semangat nasionalisme yang selalu melekat pada komunitas santri.
Momentum ini pun, disambut meriah dan khidmat oleh pasangan calon (Paslon) walikota dan wakilnya Wahyu Hidayat dan Ali Muthohirin (WALI). Dengan menggelar napak tilas ke makam para pendiri Nahdlatul Ulama (NU) di wilayah Kabupaten Malang dan Jombang Senin (21/10).
“Momentum Hari Santri ini kita rayakan dengan bijak untuk mengingatkan kembali tanggung jawab besar yang harus kita perjuangkan ke depan,’’ ungkap Wahyu Hidayat Calon Walikota Malang kepada awak media.
Kegiatan napak tilas ulama Muassis NU dibuka langsung oleh Calon Wali Kota Malang Wahyu Hidayat. Acara ini diikuti sekitar 80 orang dengan 2 bus.
Kegiatan napak tilas dimulai sekitar pukul 07.00 WIB dari Posko Pemenangan Wali yang berada di Jalan Ijen 46.
Menurutnya, bahwa hari santri adalah salah satu tiang pendiri bangsa. Maka penting baginya untuk mengenang jasa-jasa para tokoh agama dan para kiai. “Sekali santri akan tetap santri,” kata Wahyu yang juga aktif sebagai anggota NU itu.
Wahyu mengimbuhkan peringatan Hari Santri tidak hanya menjadi momen untuk mengenang perjuangan masa lalu. Tetapi juga menegaskan peran santri dalam mengisi kemerdekaan dan menjaga nilai-nilai kebangsaan.
Kunjungan ziarah pertama bertempat di Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tepatnya makam Mbah Bungkuk atau KH Muhammad Thohir. Lalu perjalanan dilanjutkan ke Jombang.
Di sana, Wahyu dan rombongan menggelar doa bersama di Pondok Pesantren Tebu Ireng. Dan berdoa di makam KH Hasyim Asy’ari adalah ulama dan pendiri organisasi NU.
Kunjungan selanjutnya ke PP Den Anyer ke makam KH Bisri Syansuri merupakan salah satu tokoh pendiri NU. Ia pernah menjabat sebagai Wakil Rais ‘Aam hingga Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Ziarah terakhir ke makam KH Abdul Wahab Hasbullah seorang tokoh sentral dalam pendirian NU yang memiliki kontribusi besar dalam membangun NKRI.
Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin juga mengatakan, Hari Santri adalah momentum yang besar bagi negara Indonesia. “Hari santri ini kita peringati sebagai bentuk penghormatan kepada para ulama dan kiai atas jasanya kepada bangsa,” tutupnya. (Ghiz/Red).