Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka menjaring dan menggali potensi bibit-bibit atlit renang di Kabupaten Probolinggo, Pengurus Kabupaten (Pengkab) Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Probolinggo menggelar kejuaraan renang limit time VIII 2023 antar pelajar se-Kabupaten Probolinggo di Kolam Renang Jabung Tirta Kecamatan Paiton.
Kejuaraan renang limit time VIII 2023 antar pelajar ini diikuti oleh 152 atlit renang dari siswa SK, SD hingga SMP/MTs di Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya mereka akan turun dalam beberapa nomor lomba.
Yakni, gaya bebas 50 meter putra/putri dan gaya dada 50 meter putra/putri untuk tingkat SMP/MTs, gaya bebas 50 meter putra/putri dan gaya dada 50 meter putra/putri untuk tingkat SD/MI kelas 5-6, gaya bebas 50 meter putra/putri dan gaya dada 50 meter putra/putri untuk tingkat SD/MI kelas 3-4, gaya bebas 50 meter putra/putri, gaya dada 50 meter putra/putri dan gaya kaki bebas 50 meter dengan papan pelampung putra/putri untuk tingkat SD/MI kelas 1-2 serta gaya kaki bebas 50 meter dengan papan pelampung putra/putri untuk tingkat pemula TK.
Kejuaraan renang limit time VIII 2023 antar pelajar se-Kabupaten Probolinggo ini dibuka secara resmi oleh Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan didampingi Ketua Umum Pengkab PRSI Probolinggo A’at Kardono.
Ketua Umum Pengkab PRSI Probolinggo A’at Kardono mengungkapkan Pengkab PRSI Probolinggo itu memiliki program tetap setiap tahun, salah satunya adalah kejuaraan renang limit time.
“Limit time ini intinya mencari bibit-bibit potensial khususnya di usia-usia muda atau pemula sehingga nanti menjadi aset PRSI untuk dibina dan dijadikan atlit professional. Tujuannya secara umum mencari bibit-bibit atlit renang yang terbaik,” ujarnya.
A’at mengharapkan agar olahraga renang ini bisa menjadi sebuah olahraga yang disukai dan dicintai oleh masyarakat, terutama oleh wali atlit sehingga tidak ragu-ragu untuk menjadikan putra putrinya menjadi atlit renang.
“Renang ini sebenarnya olahraga yang menurut kami sangat dibutuhkan untuk jenjang meniti karir ataupun pekerjaan. Salah satunya sebagai syarat utama seandainya masuk Polri maupun TNI yang ada syarat untuk bisa renang. Mohon kepada masyarakat untuk mengajarkan putra putrinya untuk menekuni olahraga renang. Selain untuk prestasi juga kepentingan masa depan anaknya sendiri,” terangnya.
Sementara Ketua Umum KONI Kabupaten Probolinggo Zainul Hasan mengaku sangat bersyukur sekali karena setelah ada pandemi Covid-19 hampir sekitar 3 tahun ada lagi kejuaraan renang limit time di Kabupaten Probolinggo.
“Harapannya kejuaraan renang limit time ini menjad ajang untuk mencari bibit-bibit atlit renang di Kabupaten Probolinggo sehingga nanti akan muncul atlit-atlit yang potensi untuk kita bawa ke ajang Porprov 2023,” katanya.
Zainul Hasan menegaskan perkembangan olahraga renang di Kabupaten Probolinggo sangat luar biasa. Hal ini bisa dilihat dari keseriusan pengurus PRSI yang sangat solid dan pembinaannya tidak terputus dari jenjang TK, SD/MI hingga SMP/MTs serta SMA. “Semangat pengurus PRSI ini patut untuk diajungi jempol,” terangnya.
Menurut Zainul Hasan, PR yang harus dilakukan oleh PRSI adalah pendekatan kepada stakeholder yang ada di Kabupaten Probolinggo kaitannya dengan venue renang yang kurang memenuhi syarat. Karena venue saat ini hanya 25 meter, seharusnya standarnya itu 50 meter.
“Harapannya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo bisa untuk membangun venue yang layak untuk olahraga renang. Semoga nanti cabang olahraga renang ini bisa meraih prestasi yang sangat membanggakan di ajang Porprov 2023,” pungkasnya. (len/ian).