Reporter : Hari Purnomo
Editor : Memey Mega
Banyuwangi, Kabarpas.com – Mengenal sosok pelaku bom bunuh diri Puji Kuswati (43) yang tewas setelah bom yang dipasang dipinggangnya meledak beserta kedua anak perempuan bernama Fadhila Sari (12) dan Famela Rizqita (9).
Puji Kuswati dilahirkan Desa Tembok Rejo Dusun Krajan RT 03/16, Desa Tembokrejo, Kecamatan Muncar. Banyuwangi dari pasangan H.Husni (H.Koesni) dan Minarti Isfin.
Ayah dari Puji merupakan seorang pengusaha jamu. Puji sendiri tidak tercatat sebagai penduduk Muncar. Namun sejak usia 1,8 tahun, Puji sudah diadopsi oleh saudara orang tuanya di Magetan.
Puji merupakan lulusan sekolah SMA 2 Magetan dan sempat lulus sekolah perawat AKPER di Surabaya. Sewaktu remaja, Puji sempat ditentang oleh keluarganya untuk menikah dengan R. Dita Oepriarto. Namun, perempuan berkacamata tersebut tetap menikahi dengan pujaan hatinya.
Setelah menikah, Puji menjadi sosok yang tertutup dan jarang bersosialisai, baik dengan tetangga maupun keluarganya yang ada di Banyuwangi.
Kepala Desa Tembokrejo Sumarto mengatakan, pelaku bom bunuh diri di Gereja Surabaya lahir di desa Tembok Rejo, Namun, tak tercatat secara administrasi.
“Secara administrasi, tak tercatat sebagai warga Tembokrejo, sesuai pengakuan keluarga, sejak kecil diasuh budenya di Magetan. Jadi, bukan warga Muncar, hanya kelahiran sini,” jelasnya. (har/mey)