Magetan, Kabarpas.com — Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo menyelenggarakan Rapat Kerja membahas zona integritas hingga penguatan tata kelola akademik, keuangan, sarana prasarana, dan kemahasiswaan. Acara ini digelar di Hotel Kintamani Sarangan Magetan.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI Prof. Dr. Suyitno, M.Ag mengatakan setiap sesuatu mengalami tiga fase, pertumbuhan, perkembangan dan pembuahan.
“PTKIN masih banyak yang bergerak di level perkembangan, belum sampai pada level pembuahan,” ujarnya.
“Pemimpin perguruan tinggi harus mempunyai mimpi dan mimpinya harus diwujudkan ke dalam dunia nyata, melalui langkah-langkah konkrit, taktis dan strategis,” sambungnya Guru Besar UIN Raden Fatah Palembang ini.
Untuk mewujudkan mimpi itu lanjut Suyitno, perubahan-perubahan PTKI perlu mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan, peluang dan tantangan yang dimiliki IAIN Ponorogo.
“Raker kali ini harus merumuskan program yang berbasis analisis starategis untuk meningkatkan mutu dan daya saing IAIN Ponorogo tidak hanya sesama PTKIN bahkan PTUN,” harap Suyitno.
Hal lain yang disampaikan Mantan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) adalah implementasi kampus merdeka dan merdeka belajar, penguatan moderasi beragama, akreditasi, ma’had al-jamiah, sebagai salah satu sapta program yang di gagasnya.
Rektor IAIN Ponorogo Dr. Evi Muafiah, M.A menerangkan saat ini IAIN Ponorogo memiliki 21 program studi terdiri dari 17 prodi S-1 dan 4 prodi S2. Tersebar di 4 Fakultas, Syariah, Tarbiyah, FUAD dan FEBI. Saat ini memiliki mahasiswa terdaftar 10.443 orang, rata-rata per tahun menerima 3000 mahasiswa.
Evi mengatakan civitas akademika harus menyamakan satu frekwensi untuk membangun institusi dan harus dilakukan dengan keikhlasan dan kesabaran hati.
“Mengerjakan sendiri hanyalah mimpi yang tak akan terjadi, namun jika jadi cita-cita bersama maka akan menjadi kenyataan,” katanya.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Diktis, Ditjen Pendidikan Islam Ruchman Basori mengatakan kebijakan pengembangan sarana dan prasarana PTKI yang diarahkan untuk mendukung mutu seperti peningkatan akreditasi, jumlah guru besar dan prestasi mahasiswa.
“Insya Alloh tahun anggaran 2022 IAIN Pomnorogo akan mendapatkan alokasi pembangunan dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), karenanya harus dikelola dengan baik,” terang Ruchman.
Dihadapan pejabat IAIN Ponorogo dari mulai Pimpinan Institut hingga Sekretaris Prodi, Alumni IAIN Walisongo ini berharap agar semua pendanaan harus dimanfaatkan dengan baik sesuai program prioritas.
Nampak hadir Wakil Rektorf I Mukhibat, WR II Agus Purnomo, WR III Aksin Wijaya, Direktur Pascasarjana, Kepala Biro AUAK para Dekan, Ketua Lembaga dan Kepala Pusat, Ketua Prodi, Sekretaris Prodi dan beberapa JFT dan JFU. (RB/NP)