Probolinggo (Kabarpas.com) – Sekitar 150 siswa sekolah dasar Muhamadiyah Kota Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, menggelar aksi dukungan gelaran Muktamar NU dan Muhammadiyah, yang kali ini digelar hampir bersamaan.
Sebagai bentuk dukungannya, siswa dari kelas satu hingga kelas 6 ini melakukan long march dari sekolahnya yang berada di jalan Panglima Sudirman menuju alun alun kota setempat, sambil membentangkan poster dan berorasi di jalan tersebut, Sabtu (01/08/2015).
Disepanjang jalan pantura, mereka mengkampanyekan perlunya kerukunan antar dua ormas terbesar Indoensia itu. Meski sejatinya kedua ormas tersebut menempuh paham yang berbeda. Namun, kesolidan kedua ormas Islam itu dalam membangun dan memecahkan persoalan bangsa sangat ditunggu-ditunggu.
Termasuk dalam memecahkan polemik BPJS kesehatan yang difatwa haram oleh MUI belakangan ini. Apalagi tokoh MUI tersebut merupakan mayoritas berasal dari NU dan Muhamadiyah. Sehingga diharapkan dapat menemukan solusi terbaik, dalam hasil Muktamar nanti.
Sementara itu, Kepala SD Muhammadiyah, Ajuslan Karubun mengatakan, bagi sekolah dukungan muktamar dua ormas ini tidak hanya sekedar mengenalkan organisani kemasyarakatan berpengaruh kepada siswa sejak dini. Namun, juga untuk mengenalkan kerukunan antar ormas dengan pemahaman berbeda.
“Baik siswa maupun pihak sekolah berharap muktamar dua ormas ini, dapat memberikan sumbangsih signifikan bagi bangsa dan tidak terjebak dalam tunggangan partai politik tertentu,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Untuk diketahui, Muktamar NU dan Muhamadiyah digelar hampir bersamaan. Jika NU menggelar Muktamar ke-33 di Jombang pada 1 sampai 5 Agustus. Maka Muhamadiyah menggelar Muktamar yang ke-47 di Makassar pada 5-8 Agustus mendatang. (rif/uje).