Reporter :Dita Lia
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Dalam acara pertemuan Alumni ITS di Kalimantan Timur dengan tema “Minyak dan Gas Bumi Sebagai Modal Pembangunan”, salah satu politisi Partai Golkar yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI, Ridwan Hisjam mengingatkan bahwa Amanat Pasal 33 ayat (3) UUD Tahun 1945 yang menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
“Migas yang berada di Kalimatan Timur cukup melimpah, namun ada yang sangat melimpah dan belum dipergunakan dengan baik, yakni PLTA di sungai Tenayan (sekitar 6.000 MW), tenaga matahari, panas bumi dan lainnya. Anehnya pembangkit listrik di Kaltim 70% bersumber batubara (PLTU) yang mencemari lingkungan,” ujar anggota DPR RI Komisi VII tersebut dalaam acara yang diselenggarakan oleh CENITS (Centre for Energy and Innovation Technology Studies) yang bekerjasama dengan PC IKA ITS Balikpapan, Sabtu (7/9).
Ridwan berpendapat perlu ada langkah strategis untuk mengoptimalkan pembangkit bersumber energi terbarukan, “Apabila Ibukota Negara jadi di Kaltim, itu seperti membangun kota baru, saya ingatkan agar potensi energi terbarukan dipergunakan secara optimal, agar kesehatan rakyat dapat terjaga. Misal: Kota Masdar di Uni Emirat Arab, menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhannya, padahal kaya akan Migas, namun upaya demi menjaga keberlanjutan bagi generasi yang akan mendatang,” lanjut pria yang akrab disapa Mas Tatok.
Ridwan juga menegaskan bahwa Migas yang berada di perut bumi tidak akan berpindah, oleh karena itu tidak perlu boros menggunakannya, hanya diambil secukupnya untuk kebutuhan rakyat.
Selain Ridwan Hisjam, Soni Fahruri (Direktur CENITS) menyampaikan bahwa perlu adanya paradigma baru dalam pengelolaan energi termasuk migas di negara kita, yakni Migas bukan sebagai komoditas belaka, namun digunakan sebaik-baiknya untuk modal pembangunan dan mensejahterakan masyarakat luas.
Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh penting, seperti Syaifuddin (Kepala SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi), Satriyo Nugroho (Direktur Teknik dan Pengembangan PT. Pupuk Kalimantan Timur), dan bertindak sebagai Moderator adalah Moko Priyambodo (Ketua IKA ITS Balikpapan). (Dit/mey)