Trenggalek, kabarpas.com – Salah satu pengusaha sukses dari Desa Jombok, Kecamatan Pule, Kabupaten Trenggalek, Rizky Sembada membagikan daging kurban untuk beberapa warga Trenggalek. Tepanya di Dusun Cengkong, Kelurahan Tamanan.
Rizky sapaan dia menjelaskan, dalam kegiatan kurban di Hari Raya Idul Adha fokus pada tiga titik. Pertama, di lingkungan tempat mencari nafkah, yakni di Solo.
Kedua, di daerah terpencil yang kita kirim lewat peduli muslim. “Sedangkan ketiga, di Trenggalek, tepatnya di Dusung Cengkong, Kelurahan Tamanan, “ucapnya, Rabu (19/6/2024).
Rizky menyampaikan, untuk kegiatan kurban di Trenggalek hampir pasti setiap 2 tahun sekali. Sehingga untuk kurban di Trenggalek sudah menjadi rutinitas. “Sebagai seorang muslim, kurban itu bisa diartikan mendekatkan diri kepada Alloh. Jadi kalau ngomong kurban, esensinya satu, yakni perjuangan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, “imbuhnya.
Dia menyebut, kegiatan kurban di Hari Raya Idul Adha ada sedikit pesan moral untuk masyarakat secara umum, khususnya generasi muda.
Di mana sosok Ismail, anak muda yang dipanggil ayahnya untuk dimintai pendapat tentang perintah Alloh untuk kurban atau menyembelih Ismail. Bayangkan, apa kata Ismail, ‘kalau itu memang perintah Alloh, lakukanlah, semoga aku (Ismail) menjadi orang yang sabar’.
“Ini artinya, bagaimana sosok pemuda jika memenuhi panggilan kenenaran atau lurus, memiliki kesiapan mental berjihad di jalan Alloh, “tukasnya.
Dia juga menyinggung terkait pilkada 2024, di mana seharusnya putra-putra terbaik Trenggalek ada panggilan seperti ini harusnya ya berjuang. Apalagi di Trenggalek, hampir 95 persen penduduknya muslim.
“Jadi kalau kita ingin mengambil kehidupan dan pengorbanan dari esensi kurban, seharusnya banyak pemuda untuk mengambil kesempatan ini, “tandasnya.
Selanjutnya dia akan melakukan kegitan rutin kurban ini dan akan meningkatkan kuantitasnya. “Saya memiliki gagasan saat kurban tidak hanya membagikan daging tapi juga uang bagi orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Terkadang di daerah pedesaan, setelah dapat daging bingung untuk memasak karena tidak ada bumbunya. Ini yang menjadi target program kedepan, “tutupnya (ags/gus).