Banyuwangi, Kabarpas.com – Sebagai salah satu upaya untuk melindungi warga dari penyebaran covid-19, dalam sehari hampir 1000 orang di Kabupaten Banyuwangi divaksin. Proses vaksinasi pun dilakukan dengan menggandeng berbagai elemen masyarakat.
“Semua itu berkat kerja keras tenaga kesehatan, tokoh agama, tokoh masyarakat, TNI, Polri, ormas, parpol, relawan, dan tentu semua warga yang antusias divaksin,” ujar Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas.
Ditambahkan, vaksinasi akan terus ditingkatkan di wilayah Kabupaten Banyuwangi. Cakupan maupun luasannya terus dipacu dengan berbagai metode, mulai di faskes, jemput bola, maupun pos vaksinasi yang dibuka di balai-balai desa, pesantren, maupun sekolah.
“Kerja sama yang terjalin selama ini harus terus ditingkatkan karena cakupan vaksinasi di Banyuwangi masih belum selesai,” terangnya kepada Kabarpas.com.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Banyuwangi, pada 23 Agustus hingga 29 Agustus 2021 lalu, terdapat 65.339 orang divaksin alias, 9.334 orang divaksin setiap hari di Banyuwangi pada pekan tersebut. Peningkatan terjadi pada satu pekan terakhir, 30 Agustus hingga 5 September, di mana jumlah vaksinasi mencapai 90.128 orang alias rata-rata 12.875 orang tiap hari. Jumlah 90.128 orang per pekan itu tercatat sebagai capaian tertinggi kedua di Jatim.
“Per 5 September, 588.100 warga yang telah divaksin dosis 1, atau setara 43,88 persen dari target 1,3 juta warga. Vaksin 2 juga terus kami lakukan,” sambung Ipuk.
Selain itu, tercatat sejak tanggal 3 hingga 5 September, Pemkab Banyuwangi memvaksin 28.629 orang atau rata-rata harian 14.314 orang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan dr. Widji Lestariono mengatakan, saat ini pelaksanaan vaksin berlangsung relatif cepat.
“Karena dibantu tim relawan, pelaksanaan vaksinasi lebih cepat. Selain mempercepat pelaksanaan, adanya tim relawan ini sangat membantu kerja tenaga kesehatan, karena tidak mengganggu jadwal vaksinasi yang telah ditetapkan puskemas sebelumnya. Jadi, jadwal vaskin di luar puskemas bisa di-handle oleh tim relawan,” kata Rio, sapaan akrabnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa tim relawan nakes ini sifatnya mobile. Sewaktu – waktu Puskesmas atau rumah sakit membutuhkan tenaga, tim relawan akan diberangkatkan. Tim relawan akan bergerak sesuai penugasan. “Kita siapkan home base-nya. Hari itu ada penugasan, serentak tim relawan berangkat, baik untuk testing, tracing, maupun vaksinasi,” pungkasnya. (bht/pen).