Probolinggo, Kabarpas.com – Selama tahun 2024, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Probolinggo berhasil mengumpulkan dana Zakat, Infaq dan Shodakoh (ZIS) sebesar Rp 4.721.955.788. Terdiri dari zakat sebesar Rp 2.816.338.623 dan infaq sebesar Rp 1.905.617.165.
“Alhamdulillah, hingga tanggal 31 Desember 2024, Baznas berhasil mengumpulkan dana ZIS sebesar Rp 4.721.955.788. Penerimaan ini sekitar 80 persen disumbangkan oleh ASN di lingkungan Pemerintah Kabupaten Probolinggo. Sisanya berasal dari rumah sakit swasta, perusahaan dan lain sebagainya,” kata Ketua Baznas Kabupaten Probolinggo H Achmad Muzammil.
Muzammil menerangkan total penerimaan ZIS untuk tahun 2024 setelah ada tambahan dengan saldo tahun 2023 sebesar Rp 1.446.533.208 menjadi sebesar Rp 6.168.488.996. “Penerimaan terbesar terjadi pada momentum bulan suci Ramadhan. Kebetulan saat Ramadhan itu seluruh ASN menunaikan zakat fitrah melalui Baznas. Belum lagi penerimaan zakat fitrah dari rumah sakit dan beberapa perusahaan,” jelasnya.
Menurut Muzammil, tahun 2024 target penerimaan ZIS Baznas sebesar Rp 5,7 miliar. Tetapi hingga akhir tahun 2024, realisasinya sebesar Rp 4.721.955.788 atau 82,83%. Artinya, masih kurang Rp 978.044.212 untuk bisa mencapai target yang sudah ditetapkan.
“Salah satu faktor yang menyebabkan tidak tercapainya target tersebut adalah banyaknya ASN yang pensiun selama tahun 2024. Jika sudah pensiun, otomatis ASN tersebut sudah tidak menyalurkan dana ZIS nya kepada Baznas,” terangnya.
Dari sisi pengeluaran terang Muzammil, pentasyarufan dana ZIS selama tahun 2024 mencapai Rp 4.155.542.744. Terdiri dari zakat sebesar Rp 2.660.054.298 dan infaq sebesar Rp 1.495.488.446.
“Penyaluran terbesar terjadi sebelum dan saat bulan suci Ramadhan. Selanjutnya, dalam momentum bulan Muharram dan peringatan Hari Santri Nasional (HSN). Kalau sesuai kategori, penyaluran terbesar ada pada dhuafa fakir dan miskin untuk zakat,” ujarnya.
Muzammil menerangkan dari hasil penerimaan dan penyaluran yang dilakukan, maka terdapat saldo sebesar Rp 566.413.044. “Jika digabungkan dengan saldo tahun 2023 sebesar Rp 1.446.533.208, total saldo tahun 2024 mencapai Rp 2.012.946.252,” tambahnya.
Tahun 2025 tambah Muzammil, Baznas berencana untuk memaksimalkan penerimaan ZIS dengan pola-pola baru. Salah satu strategi yang akan diterapkan adalah memberdayakan kelompok berbasis masjid untuk meningkatkan penerimaan. Harapannya, para mustahiq yang menerima bantuan dapat turut berinfaq, khususnya melalui sedekah Subuh.
“Kami berharap mustahiq bisa menyisihkan sebagian rezekinya untuk bersedekah yang pada gilirannya bisa meningkatkan penerimaan ZIS. Kami juga berharap adanya usaha pemberdayaan ekonomi bagi mustahiq, sehingga mereka bisa lebih mandiri,” ungkapnya.
Muzammil menekankan pentingnya ASN untuk lebih aktif menunaikan zakat sesuai dengan ketentuan syariat. Meski Peraturan Bupati (Perbup) memberi kelonggaran, seharusnya zakat yang dikeluarkan oleh ASN dihitung berdasarkan 2,5% dari harta yang telah mencapai nisob.
“Saya menghimbau agar ASN memeriksa kekayaannya, termasuk gaji, apakah sudah mencapai nisob atau belum. Jika sudah, maka zakat yang dikeluarkan harus sebesar 2,5%,” pungkasnya. (len/ian).