Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Headline News · 14 Mar 2019

Situs Sekaran Diduga Bangunan Suci


Situs Sekaran Diduga Bangunan Suci Perbesar

Reporter : Sam Demit

Editor : Memey Mega

 

Malang, Kabarpas com – Dalam pengalian tiga hari Tim Arkeologi Balai Cagar Budaya Jawa Timur sudah menemui titik terang mengenai situs Sekaran di Dusun Saat, Desa Sekarpuro Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, yang diduga merupakan tempat bangunan suci.

Menurut keterangan Ismail Lutfi, Ketua Tim Arkeologi Balai Cagar Budaya Jawa Timur menceritakan, orentasi itu tergantung dari kebutuhan, bangunan suci itu tidak harus candi bisa juga pentirtaan.

“Tergantung orentasi kebutuhan sepanjang dianggap suci dan tidak harus sama,” ucap Lutfi kepada kabarpas, Kamis (14/ 3/2019).

Ia menambahkan, bangunan suci biasanya membutuhkan air secara langsung, makanya dibuat arung (saluran air) yang dekat sungai untuk mengairi tempat bangunan suci.

“Kalau dilihat topografinya memang sulit, makanya dibuat terowongan yang menghubungkan air sungai ke sumur buatan agar kebutuhan air dibangunan suci terpenuhi,” jelasnya.

Arung merupakan teknologi terapan di masa itu untuk menyalurkan air bersih bagi kebutuhan sehari-hari, lanjut Lutfi. Arung ini juga semacam kanal bawah tanah untuk menangkap air dari sumber.

“Lokasi membangun arung di dekat sumber air menjadi hal umum masyarakat saat itu. Kebiasaan mengejar punjering banyu atau mendekat ke sumber mata air saat mendirikan sebuah permukiman. Sedangkan untuk kepentingan irigasi persawahan diambil dari sungai terdekat,” ujarnya.

Pembangunan arung dilakukan oleh orang-orang dengan keahlian khusus. Di masa kuno, pekerja khusus itu disebut undagi pangarung. Teknologi yang mulai muncul masa MPU Sindok abad 8 Masehi dan semakin berkembang di masa transisi Singasari ke Majapahit pada abad 12 Masehi.

“Karena bangunan suci sangat membutuhkan air biasanya disebut Tempat Suci, Asrama, Mandala atau Dewa guru,” tambahnya.

Di Polowijen tepat di Perumahan Rifersed juga ditemukan Arung yang terhubung dengan Kali Mewek.

“Kalau tempat ritual harus tersedia air setiap hari,” tutup Ismail Lutfi kepada kabarpas.com. (dem/mey).

Artikel ini telah dibaca 195 kali

Baca Lainnya

Polres Batu Raih Penghargaan Satker Berkinerja Terbaik dari KPPN Malang

24 Januari 2025 - 08:19

Cuaca Ekstrem Masih Berlanjut, DPRD Minta Pemkot Blitar Gencarkan Sosialisasi Antisipasi Kasus DB

22 Januari 2025 - 16:44

Pj. Wali Kota Batu Tinjau Perumahan Dinas Veteran senilai Rp 9 Miliar

22 Januari 2025 - 11:43

Cari Aman Berkendara Motor di Dataran Tinggi Kota Batu

17 Januari 2025 - 09:13

Satresnarkoba Polres Batu Ungkap Kasus Narkotika Jenis Ganja

17 Januari 2025 - 08:30

Mahasiswa UB Gelar MW CARE 2024 Bersama PMI Kota Malang

1 November 2024 - 12:03

Trending di Kabar Kampus