Probolinggo, Kabarpas.com – Dalam rangka untuk mengenalkan lingkungan sekolah, SMP Negeri 1 Paiton menggelar Olimpiade Science, Art and Sport Competition (SASC) Siap Smart.
Kegiatan yang didukung oleh PT POMI-Paiton Energi ini diikuti oleh 293 siswa SD/MI terdiri dari 18 lembaga SD dan 5 lembaga MI. Meskipun gratis dan tidak dipungut biaya, tetapi para peserta mendapatkan air mineral, snack, tropy, uang tunai, doorprize dan sertifikat.
Olimpiade SASC ini diawali dengan Tari Wonderland dan senam bersama semua peserta. Kegiatan ini juga dimeriahkan dengan Tari Glipang, Pantomim, Tari Saman, Tari Semaphore, fashion baju daur ulang, modern dance dan lain sebagainya.
Untuk science meliputi olimpiade Matematika, IPA dan IPS dengan CBT. Selanjutnya untuk Art diantaranya membuat poster tema “Menjaga Lingkungan Hidup” serta sport competition berupa Senam Sehat Pelajar Pancasila.
Kepala SMPN 1 Paiton Abdul Kiflih mengatakan olimpiade SASC ini bertujuan untuk menggali potensi talenta siswa/siswi di sekitar SMPN 1 Paiton atau lebih tepatnya sambil menjaring siswa/siswi kelas 6 baik dari SD maupun MI yang meliputi Science, Art dan Sport.
“Lomba ini merupakan salah satu upaya yang kami lakukan untuk mengenalkan lingkungan sekolah. Dengan begitu mereka tertarik bahwa di SMPN 1 Paiton kegiatannya aktif dan tidak stagnan. Kami mencoba membangkitkan kembali kegiatan-kegiatannya sambil menggali potensi,” katanya.
Olimpiade SASC ini disambut dengan sangat antusias oleh ratusan siswa SD maupun MI di sekitar SMPN 1 Paiton. Selain mengikuti beragam lomba, mereka terlihat memenuhi bazar yang disiapkan oleh siswa dan siswi SMPN 1 Paiton.
“Kegiatan ini bisa dikatakan sebagai persiapan untuk menyambut siswa baru karena sudah mendekati PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) di SMPN 1 Paiton. Paling tidak nantinya bisa meningkatkan rombel (rombongan belajar),” jelasnya.
Menurut Kiflih, lomba ini juga sebagai upaya untuk menggali talenta anak-anak sejak dini. Jika talentanya sudah terekam, begitu sudah masuk di SMPN 1 Paiton maka akan sangat mudah untuk dikembangkan karena sudah ada bukti berupa piagam penghargaan.
“Meskipun sisi akademiknya kurang, paling tidak dari sisi non akademiknya bis akita tingkatkan. Syukur-syukur dari sisi akademik dan non akademiknya sama-sama bagus,” terangnya.
Kiflih menambahkan jika semua siswa dan siswi SD maupun MI tersebut bisa masuk ke SMPN 1 Paiton, maka secara otomatis rombel akan terpenuhi. Jika rombel sudah terpenuhi, maka guru tidak perlu mengajar di luar untuk menambah jam mengajarnya.
“Jika guru tidak mengajar di luar, maka tentunya akan lebih fokus dalam mengajar dan akan mempermudah dalam pemantauan. Tentunya ini akan meningkatkan kinerja guru di SMPN 1 Paiton. Intinya kami ingin Kembali branding SMPN 1 Paiton yang dulu panen prestasi,” pungkasnya. (len/gus).