Reporter : Joko Santoso
Editor : Memey Mega
Pasuruan, Kabarpas.com – Siapa sangka di dalam pedesaan Paserpan, Desa Tempuran, Kabupaten Pasuruan terdapat sebuah sungai bertingkat yang indah. Orang-orang sekitar biasa menyebutnya Sungai Dayang.
Istilah Sungai Dayang merupakanistilah bahasa Jawa yang berarti sungai Ratu. Sungai Dayang ini memiliki keindahan yang sangat memukau, selain karena masih begitu alami dan dikeliling hutan bambu dan pohon durian, juga terdapat keunikan di dalam lubang – lubang bebatuan, di mana setiap lubang memiliki kedalaman yang berbeda-beda.
Selain itu, Sungai Dayang memiliki cerita mistis, menurut warga setempat, Kasian (29) sungai tersebut dahulunya ada sebuah cerita dari orang tuanya bahwa sungai dayang sangat unik.
“Ketika warga ada acara di Desa Tempuran mereka selalu memberikan sesajen atau bakar kemenyan, istilahnya orang jawa nuwon sewu kepada yang tua,” ujar Kasian kepada Kabarpas.com saat ditemui di lokasi, Minggu (01/04/2018).
Dari cerita itu, jika ada salah satu warga yang hendak mempunyai hajat atau sedang melaksanakan kegiatan harus memberikan sesajen atau suguhan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan, yakni seperti kesurupan.
Walau di sini air terjunnya tidak terlalu tinggi, namun memiliki banyak aliran air dari bawah hingga atas dan mempunyai gerojokan tingkat. Terlihat sangat indah dan memukau.
“Untuk mereka yang ingin mandi bisa memilih lokasinya dari yang tidak dalam untuk anak-anak, hingga yang dalam.Sungai ini tercipta sangat alamiah dan anda hanya tinggal memilih sendiri lokasinya,” jelasnya.
Sayangnya, potensi wisata yang begitu memukau ini justru belum dikelola dengan secara maksimal oleh pihak desa tersebut. Melihat potensi yang tidak dilihat pemerintah, komunitas fotografer mengeksplorenya di media sosial.
“Untuk masuk ke lokasi Sungai Dayang ini, Anda tidak perlu membayar, karena desa masih belum mengelolahnya. Namun terkadang, saat hari Minggu atau musim liburan pengunjung membludak,” katanya pria tersebut.
Warga sekitar berharap, potensi yang seharusnya bisa meningkatkan perekonomian desa ini bisa dikelola dengan lebih baik lagi. “Mungkin dengan memperbanyak promosi dan membuat fasilitas penunjang yang lain,” tutup Kasian. (Jok/Mey)