Reporter : Mahfud
Editor : Memey Mega
Probolinggo, Kabarpas.com – Sejumlah siswa di daerah Kedungmiri Desa Opo-opo, Probolinggo setiap harinya harus menyebrangi sungai yang berada disebelah timur Dusun Gunungwurung untuk berangkat sekolah.
Diketahui, di daerah tersebut belum ada akses jembatan penghubung dan untuk menyebranginya. Para siswa harus melepaskan sepatu dan berhati-hati menyesuri bebatuan, apalagi arus sungai cukup deras sehingga membahayakan.
“Biasanya sepatu ditaruh dikresek biar g jatuh dan basah,” pungkas Rahmat, salah satu siswa yang sering menyebrangi sungai tersebut, Kamis (8/2).
Hal senada juga dibenarkan Mari (40) penduduk sekitar. Menurutnya daerah yang terletak antara Dusun Kedungmiri dan Gunungwurung dipisahkan oleh sungai. Hingga saat ini belum ada jembatan penghubung.
“Kan sekolahnya di Gunungwurung. Jadi anak-anak sini kalau mau ke sekolah ya nyebrangi sungai, ada jalan lain yang gak nyebrang sungai tapi mereka harus mutar jauh, kasian juga,” terangnya kepada wartawan Kabarpas.com.
Yang lebih prihatin lagi jika musim hujan tiba seperti saat ini. Jalan menuju sungai lebih curam karena jalanan yang tidak beraspal, belum lagi bebatuan yang semakin licin menjadikan para siswa harus lebih berhati-hati lagi agar tidak terpleset dan jatuh kesungai.
“Kalau hujan ginikan arus sungai jadi lebih deras. Ada yang nekat berangkat sekolah tapi ya gitu harus sangat hati-hati. Tapi banyak juga yang lebih memilih gak sekolah. Arus sungainya sulit dilalui orang,” imbuh Mari.
Melihat kondisi tersebut, warga sekitar berharap pemerintah daerah mampu lebih memperhatikan kebutuhan masyarakat khususnya akses jalan agar dipermudah.
“Warga disini kesulitan akses jembatan saja karena orang-orang serta anak-anak Dusun Kedungmiri itu sekolahnya di Dusun Gunungwurung bahkan untuk ibadah sekalipun disana. Untuk sementara ini anak-anak kami hanya bisa mengakses jalan lewat sungai karena jalan akses jalan darat terlalu jauh. Kami berharap bisa ada jembatan yang mempermudah masyarakat disini juga tidak membahayakan anak-anak untuk sekolah,” tutupnya (Fud/Mey)