Reporter : Kholid Andika
Editor : Memey Mega
________________________________
Sidoarjo, (kabarpas.com) – Aksi solidaritas untuk Muslim Rohingya terus dilakukan oleh semua elemen, tak terkecuali siswa Sekolah Menengah Atas Katolik (SMAK) Untung Suropati Sidoarjo. Puluhan siswa dan siswi ini menggelar aksi damai di depan halaman sekolah. Mereka meminta kepada pemerintah Myanmar agar menghentikan segera, segala bentuk kekerasan dan pembunuhan dengan dalih apapun.
Dengan membawa berbagai poster, puluhan siswa-siswi yang tergabung dalam Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) mengutuk dan mengecam keras peristiwa pembunuhan massal etnis Rohingya oleh militer dan pemerintah Myanmar di Arakan Rakhine.
Menurut peserta aksi, segala bentuk kekerasan dengan dalih apapun sangat dilarang. Pasalnya, manusia memiliki kebebasan untuk hidup, dan kekerasan di Rakhine bukanlah karena unsur sara tetapi lebih kepada persoalan geopolitik dan kepentingan kotor.
“Kami sangat perihatin atas insiden yang menimpa saudara-saudara kita di Myanmar. Meski kita beda negara, tapi kita harus memiliki rasa belaskasih karena sesama ciptaan Tuhan. Semoga permasalahn ini segera dituntaskan,” kata Ketua OSIS SMAK Untung Suropati, Laurentius Lintang kepada kabarpas.com, Selasa (5/9).
Mereka juga meminta kepada pemerintah Indonesia untuk lebih peduli dan menekan pihak pemerintah Myanmar agar menghentikan segera segala bentuk kekerasan dan pembunuhan dengan dalih apapun, yang mengakibatkan dampak yang luar biasa khususnya bagi negara-negara lain utamanya Indonesia yang memiliki banyak perbedaan dan Berbhinneka Tunggal Ika.
Aksi damai yang dilakukan para siswa ini mendapatkan dukungan dari pihak sekolah. Menurut Kepala SMAK Untung Suropati, Gregorius Bambang Priyono, hewan saja yang mati banyak yang berteriak. Tetapi ini ribuan manusia yang terbunuh.
“Oleh karena itu kami mengutuk perbuatan biadab tersebut. Saya sangat prihatin dan tak kuasa mengatakan hal ini yang melibatkan banyak warga yang meninggal dunia. Kami juga bersyukur karena bangsa Indonesia mempunyai keberagaman dan turut andil yang besar untuk menyelesaikan tragedi kemanusian yang terjadi di Rakine Myanmar. Semoga Asean juga bisa turut andil untuk bertanggung jawab agar geopolitik Asean menjadi sesuatu yang aman untuk mencapai kesejahteraan bersama,” pungkasnya.
Aksi damai siswa-siswi SMAK Untung Suropati hanya berlangsung 30 menit dan seluruh siswa membubarkan diri dan kembali ke kelas masing-masing untuk melanjutkan proses belajar mengajar. (lid/mey).