Tujuh Kebiasaan Anak Hebat: Bekal Generasi Unggul Menuju Indonesia Emas

Oleh: Najwah Addina

(Mahasiswi UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto).

KABARPAS.COM – ERA disrupsi teknologi yang disebabkan oleh perkembangan teknologi digital membawa dampak cukup signifikan terhadap sistem pendidikan di Indonesia. Kemudahan dalam mencari informasi melalui gawai memunculkan tantangan baru bagi peserta didik. Perkembangan teknologi mengubah pola interaksi manusia dalam bersosial maupun beraktivitas setiap hari. Informasi yang tidak tersaring dengan baik, menyebabkan anak-anak juga mengonsumsi konten negatif.

Hal ini menyebabkan penurunan karakter peserta didik dan beberapa permasalahan lainnya seperti kejahatan dalam dunia pendidikan, menurunnya pemahaman budaya lokal, serta masalah kesehatan fisik dan psikis seperti judi online, kecanduan gawai, penurunan kesehatan mental, pornografi, hingga narkoba. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi efektif untuk menjaga anak-anak Indonesia dari pengaruh negatif globalisasi. Agar terciptanya generasi sehat fisik, mental, dan spiritual, cerdas dan kreatif, serta memiliki kepedulian sosial guna menyongsong tercaainya Indonesia Emas 2045.

Pendidikan merupakan modal awal dalam membentuk generasi unggul, salah satunya melalui penanaman nilai-nilai karakter dan peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Prof. Dr. Abdul Mu’thi, M.Ed. selaku Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) telah menginisiasi upaya tersebut melalui gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat. Gerakan ini bertujuan menerapkan pembiasaan positif untuk membentuk anak Indonesia yang sehat, cerdas, dan memiliki karakter kuat.

Gerakan 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat memiliki peran krusial dalam upaya menciptakan generasi emas Indonesia 2045. Gerakan ini berfokus pada tujuh kebiasaan utama yang diharapkan dapat diterapkan oleh anak-anak sejak dini, yaitu Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Tidur Cepat. sederhana dan mudah dilakukan, namun apabila dijalankan secara konsisten akan membentuk kesehatan fisik, mental, jasmani, dan rohani anak Indonesia yang lebih kuat. Sehingga peserta didik dapat memaksimalkan potensinya dalam belajar.

Sejalan dengan Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 Pasal 3, Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Selain itu, sejak zaman perjuangan kemerdekaan, bangsa Indonesia selalu menekankan pentingnya membangun karakter yang kuat melalui pendidikan. Mencakup nilai-nilai seperti disiplin, kerja keras, dan rasa tanggung jawab. Gerakan tujuh kebiasaan anak Indonesia hebat turut mendukung dan mempertahankan nilai-nilai tersebut melalui gerakan bermasyarakat. Peserta didik dibiasakan untuk gotong-royong dan membantu sesama. (***).