Reporter : Eko Budi
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Seorang gadis diperkosa secara bergiliran oleh lima pemuda, di area persawahan Desa Dhompo, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan. Selain merenggut “mahkota” keperawanan Bunga (nama samaran korban.red), para pemuda biadab tersebut juga mengambil sejumlah barang berharga milik korban, lalu meninggalkan korban sendirian di tengah persawahan tersebut.
“Satu dari kelima pelaku sudah berhasil kami tangkap. Dan empat pelaku lainya masih buron dan sedang kami buru,” ujar Kanit PPA Satreskrim Polres Pasuruan Kota, Iptu Suwondo kepada sejumlah awak media, Selasa (11/6/2019).
Dijelaskan, pelaku yang sudah ditangkap tersebut diketahui berinisial Dyt (17) warga Desa Sungi Wetan, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan.
Ditambahkan, kejadian pemerkosaan yang dilakukan secara bergiliran ini, sejatinya terjadi pada saat bulan puasa tanggal 26 Mei 2019.
“Antara korban dan pelaku Dyt berkenalan di medsos. Lalu mereka berdua sebulan berpacaran via chating Facebook. Selanjutnya, pelaku Dyt mengajak korban kencan malam minggu,” terangnya.
Tak ubahnya, sejoli yang sedang dimabuk asmara. Oleh Dyt, Bunga diajak berkeliling Kota Pasuruan. Namun, karena sudah larut malam korban minta untuk diantar pulang. Nah, saat perjalanan pulang itulah pelaku justru bilang ke korban untuk diajak ke rumahnya.
Di tengah perjalanan, Dyt yang saat itu membonceng korban membawanya ke jembatan penyebrangan tol di Desa Sungi Wetan. Saat itulah pelaku Dyt punya niat jahat untuk memperkosa korban.
“Dengan rayuan mautnya, korban diajak lewat ke TKP kejadian dan kemudian pelaku memperkosa korban,” tukasnya.
Usai puas melampiaskan nafsu bejatnya, pelaku kemudian mengajak keempat kawannya ke lokasi. Dan mereka pun kemudian secara bergiliran memperkosa korban di area persawahan tersebut.
“Usai memperkosa korban secara bergiliran. Korban yang sudah dalam kondisi lemas ditinggal terlentang sendirian,” tambahnya.
Tak hanya itu, para pelaku juga mengambil uang dan perhiasan milik korban. Beruntung, saat pagi harinya korban ditolong warga sekitar dan kemudian diantar ke sebuah mini market di Jalan Panglima Sudirman.
Selanjutnya, karena takut pulang sehingga korban menghubungi orang tuanya lewat telepon untuk minta dijemput di mini market tersebut. “Untuk saat ini, kami masih mendalami kasus ini,” pungkasnya. (eko/tin).