Reporter: Rendy Fitria R
Editor: Ian Arieshandy
Jakarta, Kabarpas.com – Pasca libur panjang Idul Fitri 1446 Hijriah, tren investasi masyarakat tampaknya semakin mengarah ke logam mulia. PT Pegadaian melalui anak usahanya, Galeri 24, mencatat 75 persen masyarakat memilih membeli emas batangan dibanding perhiasan emas.
Hal itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Perusahaan Pegadaian, Dwi Hadi Atmaka, di Jakarta.
“Alhamdulillah, setelah libur Lebaran, animo masyarakat untuk memilih emas sebagai instrumen investasi cukup tinggi. Rata-rata yang diburu masyarakat adalah emas batangan denominasi 5 hingga 100 gram,” ujarnya.
Sementara itu, 25 persen sisanya tetap memilih emas perhiasan, namun dengan tujuan investasi jangka panjang.
Dwi menambahkan, lonjakan pembelian terjadi hampir di seluruh gerai Galeri 24. Fenomena ini disebut sebagai bentuk respons masyarakat terhadap kondisi ekonomi global yang belum stabil. “Emas masih menjadi pilihan utama karena sifatnya yang likuid dan tahan terhadap inflasi. Safe haven,” tegasnya.
Pegadaian pun mengantisipasi lonjakan ini dengan menyediakan berbagai produk investasi emas seperti cicil emas, tabungan emas, dan deposito emas yang diklaim mudah, cepat, dan aman.
Salah satu pembeli, Amanda (28), mengaku membeli emas sebagai cara untuk menyimpan sisa THR agar tak habis untuk konsumsi. “Kalau masuk rekening, pasti cepat habis. Jadi beli emas paling aman. Di Galeri 24, gramasi emasnya variatif, bisa disesuaikan sama isi dompet,” tuturnya.
Antrean panjang di gerai logam mulia terlihat di beberapa titik di Jakarta, bahkan meluas hingga ke daerah seperti Sumatera Selatan, Aceh, Bengkulu, Jambi, dan Jawa Barat.
Pantauan harga dari laman resmi Pegadaian, jum at pagi (11/4), mencatat lonjakan harga emas cukup signifikan. Emas Antam naik Rp60 ribu menjadi Rp1.858.000 per gram. Emas Galeri 24 melonjak Rp57 ribu ke angka Rp1.816.000, sementara emas UBS juga naik Rp57 ribu menjadi Rp1.811.000 per gram. (Ren/Ian).