Reporter : Amelia Putri
Editor : Anis Natasya
Probolinggo, Kabarpas.com – Jelang Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriyah, Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo, Timbul Prihanjoko melakukan pemantauan harga, ketersediaan barang kebutuhan pokok dan pengawasan makanan dan minuman (mamin) di Pasar Dringu, Jumat (31/5/2019).
Turut mendampingi dalam kesempatan tersebut Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo M. Sidik Widjanarko, Satgas Pangan Polres Probolinggo, Bulog Subdivre Probolinggo dan sejumlah Kepala OPD (Organisasi Perangkat Daerah) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo.
Diantaranya, Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Perikanan, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satpol PP serta Bagian Administrasi Perekonomian dan SDA.
Sekitar pukul 08.00 WIB, Wabup Timbul dan rombongan tiba di Pasar Dringu. Kedatangan orang nomor dua di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo ini disambut oleh Camat Dringu Hari Kriswanto dan Kepala Pasar Dringu. Selanjutnya rombongan langsung masuk ke dalam pasar dan menyapa para pedagang yang ada di Pasar Dringu,
Kunjungan ini diawali di pedagang daging ayam yang ada di dekat pintu masuk pasar. Dalam kesempatan tersebut, Wabup Timbul dan rombongan menanyakan perkembangan harga dan ketersediaan daging ayam kepada sang pedagang.
Pemantauan selanjutnya dilakukan pada komoditas beras, telor ayam, gula dan minyak goreng. Kemudian berlanjut kepada pedagang daging sapid an komoditas sayur mayor seperti tomat, bawang putih dan lain sebagainya. Pemantauan ini berakhir di komoditas ikan laut yang berada di sisi utara Pasar Dringu.
Dari hasil pantauannya bersama tim, Wabup Timbul menyatakan bahwa harga barang-barang kebutuhan pokok dan mamin masih relatif stabil. Hanya ada beberapa komoditas tertentu saja yang harganya naik.
“Seperti daging ayam naik sebesar Rp 3.000 per kilogram dari minggu sebelumnya. Informasi dari pedagang, biasanya daging ayam itu setiap hari harganya naik hingga menjelang lebaran bisa sampai Rp 50.000 per kilogram. Tetapi itu memang hukum penawaran dan permintaan. Kalau permintaan tinggi maka harganya pasti akan naik,” katanya.
Demi mengantisipasi supaya tidak terjadi lonjakan harga secara drastis jelang Hari Raya Idul Fitri, Wabup Timbul menghimbau kepada masyarakat agar tidak cenderung kepada satu komoditas saja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masyarakat hendaknya bisa membeli komoditas yang lain sehingga tidak terfokus kepada satu komoditas saja.
“Kami juga menghimbau kepada peternak dan pemasok supaya pasokannya kepada para pedagang daging ayam ini bisa lancar. Sebab kalau pasokannya tidak lancar, maka harganya akan tinggi dan mengalami kenaikan,” jelasnya.
Untuk komoditas lain seperti beras, telor, gula dan minyak goring Wabup Timbul menyampaikan masih relatif masih aman dan harganya stabil. Kalau ketersediaan bahan pokok menjelang lebaran masih aman dan cukup. “Masyarakat tidak perlu khawatir terjadi kelangkaan bahan pokok dan mamin. Sebab Bulog masih siap suply sehingga ke depannya bahan pokok dan mamin di Kabupaten Probolinggo masih aman,” tegasnya.
Menurut Wabup Timbul, trend selama seminggu terakhir ini beberapa komoditas ada kecenderungan naik. Seperti daging ayam dan bawang putih. Tetapi bawang putih ini harganya fluktuatif. Beberapa minggu lalu harganya Rp 50 ribu per kilogram kemudian turun menjadi Rp 25 ribu per kilogram dan sekarang naik lagi menjadi Rp 30 ribu per kilogram.
“Untuk daging sapi harganya sementara masih normal dan harapan kita kalau cuma naik sedikit itu masih dalam tahapan kenaikan yang wajar jika melihat permintaan masyarakat yang sangat tinggi,” pungkasnya. (mel/nis).