Sidoarjo, Kabarpas.com – Sejumlah warga di Sidoarjo menggelar aksi unjuk rasa yakni, warga Desa Wonocolo dan Desa Ngelom, Kecamatan Taman, Sidoarjo, Kamis (17/11/2022).
Para pengunjung rasa meminta pemerintah segera menutup pasar unggas, yang berada di kompleks Pasar Sepanjang, Sidoarjo.
Aksi unjuk rasa tersebut, dilandasi atas limbah ditimbulkan dari pemotongan unggas seperti, bulu dan kotoran unggas mengganggu warga sekitar pasar.
Selaku koordinator aksi, Nanang Qosim mengatakan, bahwa warga dua desa hanya ingin mendesak agar pasar Sepanjang, dikembalikan sebagaimana fungsinya seperti semula.
“Spesifiknya, tutup pemotongan unggas di pasar taman dan kembalikan fungsinya, sebagaimana layaknya,” katanya.
“Ini sebagai tempat jual beli, bukan produksi daripada hewan unggas. Kami mohon kepada pihak terkait, dinas pasar, atau Bupati atau pun penaung lainnya,” tambahnya.
Menurut dia, para pedagang pasar sudah membayar retribusi. Sehingga, butuh ketegasan pemerintah maupun pihak terkait menertibkan usaha tak pada tempatnya itu.
Sejumlah warga di empat rukun tetangga (RT) dari dua warga desa, lanjut dia, yang terdampak akan pemotongan unggas itu.
“Tak hanya air sungai yang keruh berwarna hitam dan bau, tapi pada sumur-sumur warga yang kalau musim hujan kadang keluar belatung di rumah-rumah warga,” ujarnya.
“Udara pun mencemari rumah-rumah warga sekitar. Misalnya di Ngelom RT 3 dan RT 2 kalau di Wonocolo di RT 5 dan RT 14 paling terdampak adanya limbah hasil pemotongan unggas ini,” imbuhnya.
Selain itu, pemotongan unggas tersebut dianggap telah menggusur makam dari Wali yang sangat dihormati oleh warga yakni, Mbah Dirjo Joyo Ulomo.
“Penting pemerintah merevitalisasi makam tersebut,” pungkasnya. (eko/ida).