Reporter : Sam Demit
Editor : Memey Mega
Malang, Kabarpas.com – Beberapa hari ini warga masyarakat Kota Malang, khususnya ramai membicarakan kondisi jalan berlubang di wilayah kota setempat yang semakin memprihatinkan dan belum dilakukan perbaikan. Bahkan, sudah ada menimbulkan korban jiwa, baik yang meninggal maupun luka-luka.
Sehingga prihatin atas kondisi itu, warga Malang turun jalan menggalang aksi pengumpulan koin untuk perbaikan jalan.
Puluhan warga yang tergabung dalam Forum Warga Kota Malang Peduli Jalan Berlubang itu akan berkumpul di Jalan Ijen pada hari Minggu ( 24 / 3 ) dalam acara Car Free Day Jam 08.00-11.00. Mereka bergerak di dua titik yaitu perempatan Dieng dan di perempatan Kaliurang Kota Malang.
Sebelumnya, Forum Warga Kota Malang Peduli Jalan Berlubang itu berkumpul di depan gedung DPRD Kota Malang. Mereka membawa kardus bertuliskan “Koin untuk Menambal Jalan”. Beberapa pengguna jalan pun langsung menyisihkan sebagian uangnya.
Koordinator Lapangan Forum Warga Kota Malang Peduli Jalan Berlubang, Sudarno menyebutkan, aksi tersebut dilakukan sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi banyaknya jalan berlubang yang sudah menimbulkan korban jiwa. Cara ini untuk menggugah kesadaran masyarakat turut peduli kepada permasalahan jalan berlubang.
“Kami ingin mengetuk hati pemerintah agar tidak membiarkan permasalahan jalan berlubang ini berlarut-larut,” kata Sudarno kepada kabarpas.
Ditambahkan Sudarno, salah satu contoh di jalan Galunggung cukup berbahaya bila terjadi hujan. Pasalnya, genangan air akan menutupi jalan yang berlubang dan itu membahayakan pengguna jalan. “Saat ini setidaknya ada 23 titik jalan berlubang di jalan besar,” terang dia.
Diharapkan hal ini bisa membantu untuk perbaikan jalan.
“Kami sadar koin yang dikumpulkan tidak mencapai ratusan juta, melainkan puluhan juta saja sudah alhamdulillah,” terangnya.
Sementara aksi ini mendapat perhatian Wali Kota Malang Sutiaji. Dia sempat menyapa para warga yang menggelar aksi. Baginya hal itu positif terhadap gerakan koin untuk jalan berlubang. Karena setiap gerakan sosial selama diniatkan baik, maka tentu akan berjalan baik.
“Sesungguhnya gerakan seperti ini telah saya gelorakan melalui gerakan 3 S (Santunan Seribu Sehari), karena kalau itu berjalan maka akan terhimpun sumber pendanaan yang luar biasa dan pemanfaatannya lebih luwes untuk menjawab permasalahan sosial, lingkungan dan yang lainnya,” terang Sutiaji.
Terkait jalan berlubang, Sutiaji menegaskan, Pihak Pemkot Malang tidak tinggal diam.
“Tentu yang harus dipahami masyarakat bahwa APBD itu bukan seperti uang yang ada di brankas, yang sewaktu waktu langsung dapat diambil dan dipergunakan. APBD ada proses dan mekanismenya,” terangnya. (dem/mey).