Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Kabar Banyuwangi · 19 Jul 2018 07:27 WIB ·

Wow, 24 Negara Belajar Budidaya Ikan di Pantai GWD


Wow, 24 Negara Belajar Budidaya Ikan di Pantai GWD Perbesar

Reporter : Dhonny Martha

Editor : Memey Mega

Banyuwangi Kabarpas.com – Pantai Grand New Watudodol (GWD) mendapat kehormatan sebagai lokasi pelatihan budidaya ikan negara negara kawasan Asia Pasifik dan Afrika. Acara yang digelar Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) bersama Kementrian Kelautan dan Perikanan, turut
menggandeng Pusat Kerjasama Teknik Negara Selatan-Selatan (NAM CSST/Non-Aligned Movement Center for South-South Technical Cooperation).

Pelatihan tersebut berlangsung selama lima hari, sejak 16-20 Juli 2018. Para peserta berjumlah 28 orang dari Bangladesh, Kiribati, Papua Nugini, Thailand, Tuvalu, Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Lesotho, Libya, Madagaskar, Maroko, Mauritania, Sudan serta Tunisia. Diklat yang menyertakan peserta dari beberapa benua ini dipusatkan di Balai Pendidikan dan Pelatihan Perikanan (BPPP) Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Khusus pelaksanaan hari ketiga digelar di Pantai GWD.

Sekretaris Eksekutif NAM CSST Pinkan Ovanita Tulung mengatakan, Banyuwangi dipilih karena sektor perikanannya bagus serta memiliki fasilitas pelatihan yang memadai. Disamping itu pihaknya ingin mempromosikan potensi alam dan budaya Banyuwangi di tataran dunia internasional.

“Selama ini tamu dari luar selalu dibawa ke Bali. Padahal banyak daerah selain Pulau Dewata yang memiliki potensi alam yang layak diketahui turis asing. Momen pelatihan ini membawa misi mengenalkan daerah-daerah indah di Indonesia,” jelas wanita berdarah Manado.

Para peserta terdiri atas kalangan pemerintah, akademisi dan pelaku perikanan seperti nelayan plus pengolah hasil perikanan. Mereka mendapatkan materi seputar pengolahan hasil perikanan tangkap dan budidaya, pemanfaatan akuakultur dan praktik penangkapan ramah lingkungan.

”Mereka juga kami ajak berdiskusi dengan nelayan binaan pemerintah setempat. Salah satunya adalah Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Pesona Bahari GWD dan Kelompok Budidaya Ikan (Pokdakan) Pesona Bahari yang konsen dengan konservasi dan budidaya perikanan laut,” jelas Pinkan.

Menurut Ketua Pokmaswas Pesona Bahari GWD, Abdul Azis, selama sehari di GWD para peserta mendapat pembekalan praktek. Teori yang dijalankan di lokasi tersebut meliputi cara budidaya ikan kerapu dan pemasangan bubu ikan di dasar laut.

“Para peserta kita ajak melihat hasil kerja keras Pokmaswas Pesona Bahari dalam melestarikan laut. Bagaimana cara memelihara ikan kerapu di keramba apung dan tehnik pemasangan bubu diajarkan semua. Peserta diklat juga melihat beberapa ekor ikan hasil pemasangan bubu yang dilakukan anggota Pokmaswas Pesona Bahari,” ungkapnya.

Bahkan, para tamu asing dari 24 negara itu mendapat kesempatan menikmati hidangan kuliner khas Banyuwangi yang menyuguhkan menu hasil laut. Secara kebetulan di GWD sedang berlangsung Lomba Cipta Menu yang digagas oleh Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi. (Don/Mey)

Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

Penyuluhan Progarm PTSL 2024 di Desa Kelir Mendapat Apresiasi Tokoh Masyarakat

13 Oktober 2023 - 17:45 WIB

Begini Cara Moeldoko dan FORSAS Asah dan Tumbuh Kembangkan Seni Musik Banjari di Kalangan Santri

3 Juli 2023 - 20:45 WIB

Tahun Politik, AMSI Jatim dan Polresta Banyuwangi Segera Bentuk Komite Komunikasi Digital

18 Februari 2023 - 06:11 WIB

Gubernur Khofifah Ajak Pemuda Terus Berinovasi dan Improvisasi Hadapi Ancaman Krisis Global

24 Agustus 2022 - 06:36 WIB

Matic Besar Honda PCX160 Hadir di Banyuwangi

13 Desember 2021 - 16:37 WIB

AMSI Jawa Timur dan Solopos Institute Gelar UKW Pertama di Banyuwangi

5 November 2021 - 14:51 WIB

Trending di Kabar Banyuwangi