Oleh: Widad Nurul Aini (Guru SMP Negeri 1 Pasuruan).
KABARPAS.COM – PENDIDIKAN merupakan fondasi utama untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan berkeadilan. Di Indonesia, pendidikan memiliki potensi besar untuk memajukan bangsa, namun masih menghadapi tantangan signifikan seperti kesenjangan akses, kualitas, dan relevansi kurikulum.
Harapan saya untuk pendidikan di Indonesia adalah terwujudnya sistem pendidikan yang inklusif dan merata, di mana setiap anak, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan berkualitas. Selain itu, kurikulum harus adaptif terhadap perubahan zaman, mempersiapkan siswa tidak hanya dengan pengetahuan akademis, tetapi juga dengan keterampilan abad ke-21 seperti berpikir kritis, kolaborasi, dan literasi digital.
Penting juga bagi pendidikan di Indonesia untuk lebih menekankan pada pengembangan karakter dan moralitas, serta mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan peserta didik. Dukungan untuk para guru, baik dalam bentuk pelatihan berkelanjutan maupun peningkatan kesejahteraan, juga menjadi kunci agar mereka dapat mengajar dengan efektif dan menjadi inspirasi bagi siswa mereka.
Dengan demikian, pendidikan di Indonesia bisa menjadi katalisator untuk menciptakan masyarakat yang cerdas, berdaya saing, dan beretika.
Sebagai pendidik, kita berada di garis depan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, yang memberikan fleksibilitas dalam proses pembelajaran dan menempatkan siswa sebagai pusat dari pembelajaran itu sendiri. Kurikulum ini membuka ruang bagi kita untuk berinovasi, menyesuaikan materi dengan kebutuhan siswa, dan mengembangkan keterampilan abad ke-21 yang sangat dibutuhkan di era digital ini.
Keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, dan literasi digital, harus diintegrasikan dalam setiap aspek pembelajaran. Ini menantang kita sebagai pendidik untuk terus belajar dan beradaptasi dengan teknologi, metodologi baru, dan pendekatan yang lebih personal terhadap pembelajaran. Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi kita untuk tidak hanya mengajar, tetapi juga membimbing siswa dalam menemukan minat dan potensi mereka, serta mempersiapkan mereka untuk dunia yang terus berubah.
Semangat ini membutuhkan komitmen, kreativitas, dan kerjasama dari kita semua. Tantangan yang kita hadapi saat ini—seperti kesenjangan akses dan kualitas pendidikan—memang tidak mudah. Namun, dengan pendekatan yang inklusif dan berorientasi pada pengembangan keterampilan praktis, kita dapat membuat perubahan yang nyata.
Saya ingin mengajak rekan-rekan pendidik untuk melihat ini sebagai peluang, bukan beban. Kita memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mampu beradaptasi, berpikir kritis, dan berinovasi. Mari kita bersama-sama menjadikan Kurikulum Merdeka sebagai platform untuk memperkaya pengalaman belajar siswa dan membawa pendidikan Indonesia ke level yang lebih tinggi. (***).