Reporter: Eko Prasetyo
Editor : Titin Sukmawati
____________________________________________________________________
Banyuwangi (Kabarpas.com) – Tiga janda di Dusun Rejoagung, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, menjadi korban penipuan bermodus pemberian bantuan sembako seorang wanita, tiga diantaranya yakni Sulastri (65), Sukarti (66) dan Mutik (65).
Kepada Kabarpas.com Sukarti mengaku, sebelum tertipu ia didatangi seorang wanita muda berusia sekitar 30 tahunan. Selanjutnya wanita tersebut mengatakan akan memberikan bantuan berupa sembako dan uang Rp 200 ribuan.
“Kami dijanjikan bantuan sembako, seperti gula, beras 5 Kilogram dan uang sebesar Rp 200 ribu. Tetapi harus diambil dikantor desa,” ungkap nenek Sukarti kepada Kabarpas.com, Jumat (17/02/2017) pagi.
Nenek Sukarti menambahkan, wanita itu menyampaikan, untuk mendapatkan paket sembako dan uang, mereka diminta untuk melepas perhiasan yang ada agar mereka benar-benar terlihat sebagai warga miskin yang berhak mendapat bantuan.
Karena sudah tersulut gembira dan percaya akhirnya, ketiga nenek-nenek langsung melepas seluruh perhiasan yang mereka kenakan yakni kalung, anting, dan cincin seberat 30 gram untuk diberikan kepada wanita tersebut.
“Semua dimasukkan ke dalam plastik hitam oleh wanita muda itu yang wajahnya memakai masker. Kalung 7 gram saya juga ikut terbawa wanita itu,” imbuhnya
Yang diingat oleh Sukarti, mereka sepertinya tak sadar dan menurut saja apa yang diperintahkan oleh wanita tersebut.
“Setelah mengantongi semua perhiasan, wanita tersebut pamit hendak menjemput suaminya yang akan memberikan bantuan kepada para janda. Dia naik motor menuju kearah arah timur,” urai nenek Sukarti lagi.
Sementara itu, Imam Sukardi, (52), anak Sukarti yang juga ketua RT setempat, mengatakan bahwa dia tidak menaruh curiga sama sekali dengan gelagat orang tuanya itu.
“Biasanya, ibu saya itu kalau mau keluar pamitan. Saat itu sudah saya tanya, katanya mau ke rumah nenek Sulastri. Saya kira ibu mau mijet, karena memang tukang pijat,” terang Imam.
Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telephone, Kapolsek Pesanggaran, AKP Sudarsono mengakui adanya tiga nenek janda yang menjadi korban penipuan berkedok hendak memberi bantuan uang dan sembako.
“Ketiga nenek tersebut sudah melapor. Tetapi hingga saat ini belum dilakukan pemeriksaan terhadap mereka. Mungkin karena faktor usia, saat di panggil ke polsek nggak bisa datang,” kata AKP Sudarsono.
Namun mempercepat pemeriksaan, petugas kepolisian akan turun langsung mendatangi ke-3 korban untuk menggali keterangan.
“Atas peristiwa ini, kami langsung kerahkan Bhabinkaptibmas untuk turun langsung kemasyarakat menyosialisasikan adanya modus penipuan dengan dalih hendak memberi bantuan uang dan sembako. Supaya masyarakat lebih berhati-hati,” tandas perwira yang sebelumnya pernah menduduki jabatan kapolsek di Kalipuro ini. (tyo/tin).