Menu

Mode Gelap
Wujudkan Mimpi Pebasket Muda Jatim, MPM Honda Jatim Gelar Honda DBL 2023 East Java Series Dukungan Mas Dion Maju Cabup Pasuruan 2024 Kian Masif

Nasional ยท 8 Sep 2019

Ridwan Hisjam: PLTA di Sungai Tenayan Melimpah Tapi Belum Dimaksimalkan


Ridwan Hisjam: PLTA di Sungai Tenayan Melimpah Tapi Belum Dimaksimalkan Perbesar

Reporter :Dita Lia

Editor : Memey Mega

Malang, Kabarpas.com – Dalam acara pertemuan Alumni ITS di Kalimantan Timur dengan tema “Minyak dan Gas Bumi Sebagai Modal Pembangunan”, salah satu politisi Partai Golkar yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI, Ridwan Hisjam mengingatkan bahwa Amanat Pasal 33 ayat (3) UUD Tahun 1945 yang menegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

“Migas yang berada di Kalimatan Timur cukup melimpah, namun ada yang sangat melimpah dan belum dipergunakan dengan baik, yakni PLTA di sungai Tenayan (sekitar 6.000 MW), tenaga matahari, panas bumi dan lainnya. Anehnya pembangkit listrik di Kaltim 70% bersumber batubara (PLTU) yang mencemari lingkungan,” ujar anggota DPR RI Komisi VII tersebut dalaam acara yang diselenggarakan oleh CENITS (Centre for Energy and Innovation Technology Studies) yang bekerjasama dengan PC IKA ITS Balikpapan, Sabtu (7/9).

Ridwan berpendapat perlu ada langkah strategis untuk mengoptimalkan pembangkit bersumber energi terbarukan, “Apabila Ibukota Negara jadi di Kaltim, itu seperti membangun kota baru, saya ingatkan agar potensi energi terbarukan dipergunakan secara optimal, agar kesehatan rakyat dapat terjaga. Misal: Kota Masdar di Uni Emirat Arab, menggunakan energi terbarukan untuk memenuhi kebutuhannya, padahal kaya akan Migas, namun upaya demi menjaga keberlanjutan bagi generasi yang akan mendatang,” lanjut pria yang akrab disapa Mas Tatok.

Ridwan juga menegaskan bahwa Migas yang berada di perut bumi tidak akan berpindah, oleh karena itu tidak perlu boros menggunakannya, hanya diambil secukupnya untuk kebutuhan rakyat.

Selain Ridwan Hisjam, Soni Fahruri (Direktur CENITS) menyampaikan bahwa perlu adanya paradigma baru dalam pengelolaan energi termasuk migas di negara kita, yakni Migas bukan sebagai komoditas belaka, namun digunakan sebaik-baiknya untuk modal pembangunan dan mensejahterakan masyarakat luas.

Acara tersebut juga dihadiri beberapa tokoh penting, seperti Syaifuddin (Kepala SKK Migas Kalimantan dan Sulawesi), Satriyo Nugroho (Direktur Teknik dan Pengembangan PT. Pupuk Kalimantan Timur), dan bertindak sebagai Moderator adalah Moko Priyambodo (Ketua IKA ITS Balikpapan). (Dit/mey)

Artikel ini telah dibaca 74 kali

Baca Lainnya

Sufmi Dasco: Evaluasi Mendikti Sainristek Dalam Proses, Presiden akan Mengambil Keputusan Terbaik

23 Januari 2025 - 20:20

Evaluasi Program MBG: Menyikapi Variasi Menu, Kualitas Rasa, dan Tantangan Sistem Reimburse

15 Januari 2025 - 16:23

Pemagaran Laut di Bekasi: Upaya Konservasi Mangrove Berbeda dari Tangerang

14 Januari 2025 - 18:50

Fenomena Kemenangan Kotak Kosong di Pilkada 2024 Dinilai Rugikan Demokrasi dan Keuangan Negara

3 Desember 2024 - 16:26

Tidak Boleh Ada Diskriminasi Gaji untuk Dosen dan Tenaga Pendukung Perguruan Tinggi

7 November 2024 - 12:51

Cari_Aman di Jalan, Kenali Potensi Bahayanya

28 November 2021 - 11:53

Trending di Nasional