Reporter : Muhammad Khamim
Editor : Titin Sukmawati
Pasuruan, Kabarpas.com – Pengurusan layanan pindah memilih untuk ketegori sedang belajar atau santri, ditutup sejak 17 maret 2019, yakni sebulan sebelum hari pencoblosan, anehnya, hingga hari pencoblosan, beberapa santri di pondok pesantren dalwah yang sebelumnya sudah mengurus pindah milih belum menerima form A5.
“Adanya tps tambahan khusus santri di Dalwah, seharusnya lebih memudahkan dalam pengurusan untuk mendapatkan A5. Faktanya tidak. Karena beberapa santri yang sudah mengurus pindah memilih belum mendapatkan a5 saat hari ini,” ungkap Makhfud Syawaludin selaku Koordinator Daerah Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Kabupaten Pasuruan saat ditemui wartawan kabarpas.com.
“Sehingga, terlihat beberapa santri yang kebingungan mencari tps dimana dia akan memilih,” tambah penyusun Buku Surau Kami PMII tersebut.
Lebih lanjut, Cak Pod, sapaan akrabnya, menyatakan adanya banyak kekurangan dalam TPS tambahan tersebut, baik dari segi logistik dan pemahanan penyelenggara kppsnya.
“Empat TPS tambahan, yakni TPS 13, 14, 15, dan 16, tidak mendapatkan daftar nama caleg RI dan DPD. Bahkan ada ketua KPPS yang tidak faham bahwa daftar DPTb harus ditempelkan di papan pemgumuman,” ujar Relawan Demokrasi tahun 2014 tersebut.
Terakhir, ia juga menyayangkan adanya mobil yang ada stiker salah satu calon presiden yang diparkir tepat di sebelah pintu masuk TPS 16 Desa Raci tersebut.
“Terlebih tidak ada anggota KPPS ataupun pengawas TPS yang menyadari adanya kesalahan tersebut. Detailnya langsung kami laporkan kepada Bawaslu kabupaten,” pungkas Sekretaris Umum PC PMII Pasuruan 2014-2015 tersebut. (mim/tin).