Pasuruan, Kabarpas.com -Konsultasi Publik Rancangan Awal Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pasuruan Tahun 2021-2026 yang diselenggarakan oleh Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian Dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kota Pasuruan di Gedung Pertemuan Valensia Resto Dan Cafe, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Pasuruan dihadiri Ketua DPRD Kota Pasuruan, Wakil Wali Kota Pasuruan, Pj. Sekretaris Daerah Kota Pasuruan, para Asisten, Staf Ahli, Kepala Perangkat Daerah, Camat Se-Kota, Ketua dan Sekretaris PCNU Kota Pasuruan, Ketua Muhammadiyah Kota Pasuruan, Stake Holder, Narasumber serta undangan lain.
Sambutan dan arahan Wali Kota Pasuruan Saifullah Yusuf mengatakan ada 3 kebijakan untuk diperhatikan bersama yakni arah kebijakan pembangunan, arah kebijakan kelembagaan dan arah kebijakan keuangan.
Arah kebijakan pembangunan yakni :
“Untuk yang pertama yaitu program dan kegiatan direncanakan secara tematik, Holistik, Integratif dan Spasial. Artinya harus fokus terhadap tema tertentu, Holistik menyangkut penyelesaian masalah dari hulu ke hilir, Integratif antar berbagai urusan, kroyokan bersama, jangan ego sektoral, dan harus terkonekting secara spasial/ kewilayahan,” kata Gus Ipul saat memberikan paparannya.
Untuk yang kedua, lanjut Gus Ipul. Seluruh program prioritas Kepala Daerah harus terbagi habis kepada OPD pelaksana, jangan sampai ada program prioritas yang tidak digarap, semua janji-janji kami kepada masyarakat harus dapat semaksimal mungkin dipenuhi, maka buatlah skala prioritas.
Dan ketiga yakni mengutamakan program/kegiatan yang memiliki irisan dengan prioritas Provinsi dan Nasional, ini bagian dari strategi kita mendapatkan bantuan keuangan dari provinsi dan nasional, semakin program kita mempunyai suporting dengan program prioritas provinsi dan Nasional semakin baik.
“Untuk yang terakhir yaitu utamakan program/kegiatan untuk pemenuhan layanan dasar dan menambah pendapatan daerah seperti misalnya pendidikan dan kesehatan, ini wajib. standar pelayanan minimal yang dimandatkan kepada Pemerintah Daerah harus dipenuhi, namun kita juga harus fokus kepada program-program yang mampu menghasilkan pendapatan daerah, kedepan kemandirian keuangan ini sangat penting, tidak bisa selamanya kita akan bergantung pada Pemerintah Pusat melalui dana perimbangan,” terangnya.
Lebih lanjut Wali Kota Gus Ipul menyampaikan,bahwa untuk meningkatkan target PAD secara signifikan dengan pola intensifikasi dan ekstensifikasi, Gus Ipul meminta hitung berapa potensi riil PAD.
“Saya ingin memastikan semua program prioritas di danai, jadi skala prioritas yang pertama harus diarahkan pada hal-hal yang mendukung program prioritas. Uang mengikuti programnya, jangan dibalik, program mengikuti uangnya. Jika ada sub bidang tidak mengerjakan program prioritas, ya jangan dikasih pagu anggaran,” pungkasnya. (ajo/gus).