Oleh: Dr. Moch Syarif Hidayatullah
Jakarta (Kabarpas.com) – FIRAUN yang dibicarakan Alquran bukan nama orang, tetapi gelar bagi raja-raja yang berkuasa di Mesir pada masa lalu. Nama aslinya adalah Ramses II yang merupakan firaun ke-3 dari dinasti ke-19.
Dalam sejarah Mesir kuno, Ramses II disebut-sebut sebagai firaun yang terbesar dan terkuat. Ini disebabkan oleh capaian-capaian yang ditorehkannya selama berkuasa. Di dalam negeri, ia berhasil membangun kota-kota baru, kuil dan juga monumen. Kehebatannya tidak hanya terkait urusan dalam negeri, tetapi juga luar negeri.
Ini terlihat dari beberapa kali ekspedisi yang dilakukannya. Ekspedisi di sini lebih banyak terkait dengan urusan militer. Berdasarkan bukti arkeologis dan manuskrip, para ahli sejarah memastikan bahwa Ramses II memang pernah melakukan invasi ke Israel, Lebanon, dan Suriah.
Begitu berkuasanya Ramses II saat itu hingga membuatnya tinggi hati dan zalim. Tinggi hati karena ketika ia berada di puncak kekuasaannya, Ramses II pun mendeklarasikan penuhanan dirinya. Zalim karena kekuasaannya digunakannya untuk menindas bangsa lemah, yang saat itu adalah Bani Israel.
Nah, Ramses yang begitu digdaya ini ternyata menyimpan sejuta fakta setelah tewas tenggelam di Laut Merah, di mana jasadnya hingga kini masih tersimpan di Museum Nasional Mesir Bulaq. Berikut 5 fakta terkait jasad Firaun:
1.Dibungkus Kafan dan Peti dari Kayu yang Sederhana
Jasad Ramses II hanya dibungkus dengan kain kafan dan diletakkan di peti dari kayu yang sangat sederhana. Ini dilakukan untuk mengelabui para penjarah yang marak terjadi setelah diketahui Ramses II tewas.
Ia dikuburkan di kuburan ayahnya yang bernama Seti I bersama para firaun lainnya. Keluarga istana melakukan pengafanan dan penguburan kembali Ramses II pada 1089 SM, sekitar 127 tahun setelah kematiannya.
2. Dikuburkan di Kuil Laut Tersembunyi
Disebut Kuil Laut Tersembunyi karena kuil ini menyimpan semua mumi firaun. Mulanya kuil ini merupakan kuburan Ratu Hatshepsut yang berada di Kuil Laut (Dayr al-Bahri). Kuil ini diputuskan untuk dijadikan kuburan para firaun oleh keluarga istana demi untuk mengelabui para penjarah.
Karena semua akses ke kuburan itu ditutp dan semua simbol sekitar kuburan dihilangkan, benar saja kuburan ini pun tidak diketahui sama sekali sebagai kuburan mumi para firuan hingga lebih dari 2800 tahun.
3. Ditemukan Kembali oleh Seorang Petani Mesir
Setelah 28 abad barulah Kuil Laut Tersembunyi ini diketahui keberadaannya sebagai tempat disimpannya para mumi. Pada tahun 1872 M seorang petani di Mesir bersama saudara-saudaranya secara tak terduga menemukan jalan masuk kuil laut tersebut.
Lagi-lagi, penemuan ini mendorong sang petani juga saudara-saudaranya melakukan penjarahan besar-besaran terhadap peninggalan harta karun yang tersimpan di kuil para firaun tersebut.
Penjarahan ini berlangsung hingga 10 tahun. Bayangkan betapa banyaknya harta yang tersimpan di kuil tersebut. Padahal, barang yang dijarah si petani hanya barang-barang yang ringan timbangannya tetapi mahal harganya, seperti perhiasaan, mutiara, dan perabotan ringan lainnya.
4.Digali Secara Arkeologis Pada 1881
Berdasarkan informasi dari para penjarah yang belakangan hari terlibat perselisihan pendapat karena pembagian barang jarahan yang tidak merata, para petugas Lembaga Arkeologi Mesir pada 6 Juli 1881 memulai kegiatan penggalian kuburan yang menyimpan mumi para firuan tersebut.
Proyek penggalian ini melibatkan sedikitnya 300 pekerja. Dalam dua hari mereka berhasil mengangkut dan memindahkan semua yang tersimpan di Kuil Laut Tersembunyi termasuk mumi Ramses II dan berbagai perabotan jenazah. Semua hasil penemuan arkeologi terbesar dalam sejarah Mesir ini lalu disimpan di Musem Nasional Mesir di Bulaq yang berada di pinggiran Kairo.
5. Posisi Tangan Seperti Sedang Menangkis
Saat ditemukan, posisi tangan kiri Ramses II seperti terangkat ke atas pada saat lapisan yang menutupi jasadnya dibuka. Ini amat berbeda dengan mumi-mumi yang lain, di mana tangannya masih tetap melingkar di atas dada mereka.
Menurut para ahli, hal ini terjadi karena ketika sedang sakaratul maut posisi Ramses II dalam keadaan melawan ombak yang tiba-tiba menyerangnya ketika Laut Merah tak lagi terbelah sesaat setelah rombongan Nabi Musa melewatinya.
Berdasarkan beberapa penelitian disebutkan bahwa saraf Ramses II mengalami ketegangan luar biasa yang kemudian dilanjutkan dengan kejang otot. Tangan kirinya kaku. Ini karena tangannya kala itu sedang memgang lengan yang dipergunakannya untuk menangkis air.
Dan, sekali lagi, kisah soal tenggelamnya firaun yang terdapat di dalam Alquran terbukti kebenarannya bahkan diketahui setelah berabad-abad lamanya. Jasadnya yang tragis akibat investasi kezaliman yang dilakukannya. Semoga kita mau bejar dari sejarah. (Sumber:datdut.com).