Gresik, Kabarpas.com – PT Pertamina Gas (Pertagas) afiliasi dari Sub Holding Gas Pertamina menggelar pelatihan penanganan tanggap bencana alam untuk anak-anak di Kantor Desa Ambeng-Ambeng Watangrejo, Kecamatan Duduksampean, Kabupaten Gresik.
Kegiatan ini merupakan program Corporrate Social Responsibility (CSR) unit usaha dari Pertagas Operation East Java Area (OEJA) yaitu Kenali Bencana Usia Dini (Kecana Si Udin) berkolaborasi bersama Rumah Zakat yang diikuti 15 murid Sekolah Dasar (SD) dan 35 murid Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Sebagai langkah antisipasi terhadap terjadinya bencana alam, Pertagas membekali kemampuan anak untuk mengetahui titik rawan bencana, memetakan jalur evakuasi, menjadi relawan respon tanggap darurat bencana, dan melakukan penanganan awal apabila terjadi bencana di kemudian hari.
Kepala Desa Ambeng Ambeng Watangrejo Fahruddin, S.Pd dalam sambutannya menyampaikan dukungannya berkat Pertagas murid sekolah mendapat edukasi dan pemahaman terkait mitigasi bencana alam.
“Kami sangat berterimakasih kegiatan seperti ini, kebetulan kami belum pernah mengadakan pengenalan dan kesigapan tanggap bencana terutama untuk anak-anak,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/9/2023).
Dalam pelaksanaannya pelatihan ini di bagi menjadi dua sesi yaitu sesi materi dan sesi simulasi. Sesi materi merupakan sesi pemaparan materi bahaya bencana seperti banjir, gempa, kebakaran, gunung Meletus, banjir lahar dingin dan bagaimana tindakan awal yang harus dilakukan ketika terjadi bencana.
Sedangkan sesi simulasi yaitu sesi dimana para peserta murid diajak untuk melakukan simulasi apabila terjadi bencana di Sekolah dan di Rumah.
External Relation Pertagas Operation East Region Fasya Amalia mengatakan hingga saat ini di Indonesia terutama Jawa Timur belum sepenuhnya mampu meniadakan resiko bencana alam.
“Harapan kami dengan adanya pembekalan tanggap bencana ini bisa meningkatkan kemampuan anak dalam penanganan pertama pada bencana,” ungkap Fasya Amalia.
Ditempat terpisah, Manager Communication Relations & CSR Pertagas Imam Rismanto menyampaikan, pengenalan tanggap kebencanaan perlu di perkenalkan sejak usia dini, dengan edukasi yang di fokuskan kepada anak sehingga memberikan gambaran serta tindakan yang harus diambil jika terjadi bencana.
“Program penanganan tanggap bencana untuk anak-anak ini sejalan dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) serta mengedepankan pengelolaan bisnis perusahaan sesuai dengan aspek Environment, Social, Governance (ESG),” kata Imam mengakhiri. (ar/gus).