Pasuruan, Kabarpas.com – Untuk meningkatkan kultur dan semangat berinovasi dalam hal pelayanan publik, Pemkot Pasuruan melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kota Pasuruan akan menyelenggarakan Kompetisi Inovasi Layanan Publik (Kolabik) Kota Pasuruan Tahun 2022. Kompetisi dengan memgambil tema “Inovasi pelayanan publik yang BerAKHLAK, menuju kota Madinah” ini, digelar salah satunya untuk merangsang penyelenggara pelayanan publik untuk menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas, cepat, mudah, murah, dan inovatif kepada masyarakat melalui inovasi di semua layanan.
Kompetisi ini nantinya akan diikuti oleh unit layanan publik yang ada di Kota Pasuruan. Peserta seperti perangkat daerah, kecamatan, kelurahan, satuan pendidikan, dan unit layanan publik lain akan berlomba untuk menampilkan gagasan cemerlang yang nantinya akan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari kalangam akademisi maupun praktisi yang berkompeten di bidangnya masing-masing.
Sosialisasi Kolabik Kota Pasuruan Tahun 2022 telah dilaksanakan secara daring kepada para unit penyelenggara layanan publik. Wakil Walikota Pasuruan, Adi Wibowo, S.TP, M.Si (Mas Adi) berkesempatan untuk membuka sekaligus memberikan arahan kepada para peserta Kolabik Kota Pasuruan.
Dalam arahannya, Mas Adi berharap agar kompetisi ini menjadi momentum untuk menjawab tantangan peningkatan kualitas layanan terhadap masyarakat.
“Saat ini publik memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap kualitas layanan pemerintah. Oleh karena itu, inovasi menjadi salah satu ruh dan spirit bagi pemerintah untuk melaksanakan pelayanan publik yang berkualitas,” ujar Wawali membuka arahannnya.
Menurut Wawali, menjadi sebuah keniscayaan bagi suatu pemerintah daerah untuk melakukan tranformasi pelayanan publik melalui inovasi-inovasi di berbagai bidang. Kemajuan dalam sebuah pemerintah daerah salah satunya dapat diukur melalui inovasi layanan yang dilakukan.
“Penyelenggara negara harus terus berinovasi. Sistem pelayanan kita harus terus bertranformasi dengan orientasi pelayanan prima. Tuntutan publik tentang pelayanan seperti apa yang mereka inginkan harus kita tangkap,” ucap Mas Adi.
Untuk itu, Mas Adi menguraikan jika dilaksanakannya kompetisi semacam ini sangatlah tepat mengingat setiap daerah memiliki karakter publik yang berbeda beda. Mas Adi mengharapkan agar setiap unit layanan memiliki gagasan yang benar-benar tepat dan disesuaikan menurut segmentasinya masing-masing.
“Dalam berinovasi harus mengedepankan prinsip Out Of The Box. Harus ada unsur kebaruan. Teman-teman nantinya boleh juga untuk menggunakan metode amati, tiru, modifikasi dari daerah lain,” sambung Mas Adi.
Yang terpenting, menurut Mas Adi inovasi yang akan dilakukan oleh penyelenggara layanan publik nantinya harus meningkatkan efisiensi, perbaikan efektivitas, serta peningkatan kualitas layanan. Selain itu dalam menciptakan sebuah gagasan, tidak boleh ada konflik kepentingan agar tetap menjaga integritas.
“Jangan sampai dengan adanya inovasi malah akan memperbanjang proses layanan. Selain itu akan lebih baik jika inovasi yang dilakukan memang benar benar disesuaikan dengan permasalahan dan tantangan di masing-masing unit layanan,” tutup Mas Adi. (ajo/ida).