Pasuruan, Kabarpas.com -Disperindag Kota Pasuruan kembali menggelar program pasar murah yang mulai berlangsung sejak Senin, (21/11/2022).
Kegiatan pasar murah tahap 2 ini dilakukan guna menstabilkan daya beli masyarakat kurang mampu di tengah kenaikan harga sejumlah bahan kebutuhan pokok.
Kadisperindag Kota Pasuruan, Yanuar Afriansyah mengungkapkan pasar murah kali ini pihaknya menyiapkan ribuan paket sembako yang sudah disubsidi. Sehingga lebih murah dan terjangkau untuk warga yang kurang mampu.
“Paketnya ada bahan-bahan pokok, beras 3 kilo, gula 1 kg, minyak goreng 1 liter, dan 5 mie bungkus. Harga aslinya Rp 60 ribu, tapi kami jual cuma Rp 25 ribu,” ujar Yanuar saat pembukaan pasar murah di Kantor Kecamatan Gadingrejo.
Menurut Yanuar, kegiatan pasar murah tahap 2 kali ini menyasar sekitar 6000 warga kurang mampu.
Proses pendistribusiannya akan dilakukan di tiap 34 kelurahan di Kota Pasuruan selama 3 hari, mulai tanggap 21 hingga 24 November 2022.
“Kriteria warga miskin yang dapat sembako murah penghasilannya dibawah Rp 600 ribu,” jelasnya.
Adapun dana yang digelontorkan Disperindag Kota Pasuruan untuk program pasar murah senilai Rp 426 juta.
Yanuar menambahkan, dana yang digelontorkan Disperindag Kota Pasuruan untuk program pasar murah senilai Rp 426 juta. Ia juga mengatakan, dana untuk pasar murah ini nantinya akan dikelola dengan mekanisme revolving. Dimana hasil penjualan sembako murah akan dibelikan bahan-bahan pokok lagi untuk masyarakat yang membutuhkan.
“Sesuai regulasi pasar murah ini untuk fasilitasi masyarakat kurang mampu untuk memenuhi kebutuhan dan meningkatkan akses dan stabilitas beli,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Pasuruan, Ismail Marzuki Hasan menyatakan program pasar murah ini diharapkan membantu penduduk yang berada di bawah angka kemiskinan untuk melanjutkan eksitensinya ditengah keterpurukan negara paska pandemi Covid 19.
Meskipun begitu, dia berpesan kepada Disperindag Kota Pasuruan agar tidak hanya berhenti pada program pasar murah saja.
Melainkan ada program-program lain yang kongkrit dan keberlanjutan untuk mendongkrak perekonomian masyarakat.
“Penduduk miskin kita tidak hanya diberi bantuan langsung tapi tindak lanjut yang kongkrit. Butuh sentuhan kerjasama antar berbagai pihak agar bisa menjaga susana kondusif perekonomian yang mulai naik paska pandemi,” pungkasnya. (emn/ida).